
Bukti Terbaru iPhone Ga Laku, Pabrik Apple Berdarah-Darah

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan seri iPhone 14 yang tak sesuai ekspektasi berdampak pada produsen pihak ketiga seperti Foxconn. Dalam laporan terbaru, pendapatan Foxconn anjlok 13,8% secara tahun-ke-tahun (YoY) pada kuartal kedua (Q2) 2023.
Penjualan sepanjang bulan Juni merosot 19,7% YoY menjadi T$ 422,8 miliar atau setara Rp 203 triliun. Namun, angka itu masih menunjukkan rekor pendapatan kuartalan tertinggi kedua bagi pabrikan Taiwan tersebut.
Foxconn merupakan vendor perakit iPhone terbesar. Anjloknya pendapatan Foxconn bisa dibilang sebagai bukti bahwa penjualan iPhone masih belum pulih.
Pada Q1 2023, pendapatan Apple dari iPhone anjlok 8%. CEO Apple Tim Cook mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan bisnis melambat. Antara lain kondisi makroekonomi yang belum stabil, hingga hambatan pada rantai pasokan akibat aturan Covid-19 yang ketat di China pada akhir 2022.
Namun, Foxconn meramalkan pendapatannya bakal kembali tumbuh pada Q3 2023. Pasalnya, jelang musim liburan selalu menjadi momentum peningkatan penjualan smartphone.
"Operasional secara perlahan akan meningkat menyusul puncak musim liburan di semester kedua 2023," kata perwakilan Foxconn, dikutip dari Reuters, Kamis (6/7/2023).
"Ramalan kami untuk Q3 akan lebih baik dibandingkan Q2 dan meningkat dibandingkan kuartalan dua tahun terakhir," ia menambahkan.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik di China Merana Gegara iPhone Tak Laku