Pengganti iPhone Ditahan, Apple Takut Ga Laku?
Jakarta, CNBC Indonesia - Apple terpaksa menahan jumlah produksi headset VR/AR Vision Pro. Padahal, perangkat mixed-reality itu baru saja diluncurkan bulan lalu setelah tujuh tahun dalam pengembangan.
Vision Pro juga dipuji sebagai peluncuran produk paling signifikan sejak iPhone dirilis pada 2007 silam. Bahkan, beberapa orang menilai perangkat itu sebagai pengganti iPhone masa depan.
Lalu, kenapa Apple tak menggenjot produksi Vision Pro?
Dikutip dari Financial Times, Selasa (4/7/2023), kompleksitas desain headset membuat produksi perangkat tersebut mengalami kesulitan.
Selain itu, rencana untuk membuat Vision Pro versi 'murah' juga harus diurungkan. Hal ini berdasarkan pengakuan beberapa orang yang familiar dengan isu tersebut.
Apple yang mematok harga Vision Pro sebesar US$3.500 (Rp 52 juta), mengatakan belum akan melakukan penjualan hingga awal 2024 mendatang.
Bisa dibilang, jarak antara peluncuran pada 5 Juni lalu hingga pemasarannya ke publik cukup lama.
Analis menafsirkan hambatan Apple berada pada aspek rantai pasokan. Menurut analis, pengembang tak butuh waktu selama itu untuk membuat aplikasi Vision Pro, demikian dikutip dari Financial Times, Selasa (4/7/2023).
Dua orang yang dekat dengan Apple dan Luxshare, produsen kontrak China yang awalnya akan merakit perangkat, mengatakan sedang bersiap untuk membuat kurang dari 400.000 unit pada tahun 2024. Sementara beberapa sumber industri mengatakan Luxshare saat ini adalah satu-satunya perakit perangkat Apple.
Secara terpisah, dua pemasok tunggal komponen tertentu yang berbasis di China untuk Vision Pro mengatakan Apple hanya meminta produksi Vision Pro sebanyak 130.000 hingga 150.000 unit pada tahun pertama.
Kedua proyeksi ini menyiratkan penurunan produksi yang signifikan dari sebelumnya, yakni 1 juta unit dalam 12 bulan pertama.
Perkiraan volume rendah mencerminkan kurangnya kepercayaan Apple untuk dapat meningkatkan skala produksi, menurut analis dan pakar industri.
Perkiraan analis Wall Street untuk penjualan Vision Pro sangat bervariasi, dari ratusan ribu hingga beberapa juta pada tahun pertama.
Pada saat peluncuran headset sebulan yang lalu, Wedbush memperkirakan Apple akan mengirimkan sekitar 150.000 unit pada tahun pertama, sementara perkiraan Morgan Stanley sekitar 850.000 dan Goldman Sachs percaya dapat mencapai 5 juta pengiriman pada tahun 2024.
Sebagai perbandingan, Apple menjual 1,4 juta iPhone pada tahun pertamanya di pasaran.
(fab/fab)