Bos TikTok Mengundurkan Diri, Digencet Amerika Habis-Habisan
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah teror blokir yang dilancarkan Amerika Serikat (AS), TikTok harus kehilangan salah satu pimpinannya. Chief Operator Officer, V. Pappas mengundurkan diri dari posisinya setelah lima tahun bekerja.
Namun, Pappas tak akan langsung meninggalkan anak perusahaan ByteDance tersebut. Dalam email yang dilaporkan Reuters, dia akan menjadi penasihat perusahaan selama masa transisi.
Pappas juga telah memikirkan karir selanjutnya setelah melepas jabatan COO TikTok. Dia menyatakan akan menjadi wirausaha di masa depan.
"Mengingat semua kesuksesan yang diraih di TikTok, akhirnya saya merasa ini adalah waktu untuk melanjutkan dan fokus kembali pada hasrat kewirausahaan saya," kata dia, dikutip dari Reuters, Jumat (23/6/2023).
Selama beberapa tahun terakhir, AS terus menuding TikTok membahayakan negaranya karena memiliki hubungan erat dengan China.
Meski TikTok berulang kali membantah tudingan itu, AS terus mengancam hingga memblokir aplikasi dari perangkat pejabat pemerintah. Selain itu, AS juga mengajak sejumlah negara lain mengikuti jejaknya.
AS diketahui memperkenalkan undang-undang baru untuk melindungi data pengguna AS. Dengan begitu, diharapkan data tidak akan digunakan oleh musuh negara tersebut.
Ancaman pemblokiran juga terus terjadi. Montana jadi negara bagian pertama yang melarang aplikasi di seluruh wilayah, yang pada akhirnya membuat TikTok melayangkan gugatan.
Pelarangan itu akan mulai berlaku per 1 Januari 2024. Sekitar 1 juta jiwa populasi di Montana dan juga terdampak atas kebijakan ini.
Pemerintah Montana juga melarang Google dan Apple menawarkan TikTok melalui toko aplikasi. Meski melarang, otoritas setempat tidak memberikan sanksi pada individu yang masih menggunakan Tiktok nanti.
(npb/npb)