Roleplay di TikTok Bikin Was-Was, Psikolog Ungkap Bahayanya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 22/06/2023 12:15 WIB
Foto: AP/Kiichiro Sato

Jakarta, CNBC Indonesia - Istilah 'roleplay' jadi bahan pembicaraan hangat beberapa waktu terakhir di TikTok. Mulanya karena sebuah video yang viral memperlihatkan seorang ayah memergoki anaknya tengah bermain roleplay.

Lantas, apa itu roleplay? Secara harafiah, roleplay (semestinya ditulis 'role play') berarti memainkan peran tertentu di luar karakter diri seseorang.

Permainan ini tak hanya ramai di TikTok, namun juga bisa ditemukan di media sosial lain seperti Instagram. Pengguna media sosial akan memainkan peran sebagai orang lain, misalnya idola K-Pop mereka atau karakter unik lainnya.


Dalam konteks video ayah yang viral, ia memarahi putrinya karena memainkan peran yang tidak sesuai dengan usianya. Sang anak bermain roleplay dengan melibatkan orang asing dan seolah-olah memiliki 'anak'.

Permainan yang ramai di media sosial dan kerap disebut 'RP' ini juga bisa memerankan karakter dengan sangat niat. Misalnya, pemain akan menggunakan nama lain dengan gambar profil yang sesuai karakter RP.

Melansir Itgeared, pemain RP biasanya akan memasukkan informasi fiktif. Tujuannya untuk mempertahankan identitas yang tengah dilakoni.

Psikiater Lahargo Kembaren, SpKj menjelaskan alasan seorang anak memainkan RP dengan orang yang tidak dikenal. Menurutnya, anak ingin mendapatkan perlakuan yang tidak didapatkan dalam kehidupan nyatanya.

Sisi buruknya, RP akan menimbulkan adiksi. Anak yang memainkannya tidak bisa berhenti melakukannya, karena merasa nyaman dan tenang.

"Ketika dia roleplay, ada kenyamanan, 'ternyata senang ya aku jadi peran ini'. Itu di otaknya akan keluar hormon dopamine yang bikin kenyamanan bagi dia. Dia akan merasa tenang dan nyaman sesaat, tapi ketika sudah menurun dia tidak punya cara lain lagi untuk mendapatkan ketenangan itu selain melakukan hal yang sama, sehingga terjadilah pola perilaku yang berulang-ulang," jelas Lahargo dikutip dari detik.com, Kamis (22/6/2023).

Peran orang tua dalam permainan RP sangat diperlukan. Harapannya, anak tidak mencari kenyamanan pada aktivitas yang tidak pantas.

Dia menambahkan, orang tua perlu mengetahui bahwa kebutuhan anak bukan hanya terkait hal-hal fisik, namun juga emosional. Kedekatan emosional antara anak dan orang tua perlu dibangun dan dipelihara.


(npb/npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Perpanjang Batas Waktu ByteDance Divestasi TikTok di AS