Jutaan Orang Tertipu Langganan Amazon Prime

Redaksi, CNBC Indonesia
22 June 2023 10:15
FILE PHOTO: Seorang pekerja mengumpulkan barang untuk dikirim dari lantai gudang di pusat distribusi Amazon di Phoenix, Arizona, AS, pada 22 November 2013. REUTERS / Ralph D. Freso / File Photo
Foto: REUTERS/Ralph D. Freso/

Jakarta, CNBC Indonesia - Menurut Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC), jutaan konsumen tertipu langganan Amazon Prime. Atas dasar ini, FTC menggugat Amazon ke pengadilan.

Amazon dituduh secara sengaja membohongi jutaan konsumen untuk mendaftarkan diri di layanan premium Prime kemudian "menyabotase" upaya jutaan konsumen tersebut untuk batal berlangganan.

FTC menilai Amazon melanggar undang-undang terkait kepercayaan pembeli online karena menggunakan "pola gelap" atau taktik desain yang menipu agar pengguna condong ke pilihan tertentu, sehingga konsumen ikut berlangganan Prime tanpa memberikan persetujuan.

"Amazon menipu dan memerangkap orang untuk menjadi pelanggan tanpa sepengetahuan mereka. Tak hanya membuat mereka frustasi, tetapi membuat mereka keluar uang banyak," kata Ketua FTC Lina Khan, seperti dikutip CNBC International pada Kamis (22/6/2023).

Juru bicara Amazon Heather Layman menyatakan bahwa klaim FTC "tidak benar secara fakta dan menurut hukum."

"Kenyataannya pelanggan menyukai Prime, dan berdasarkan desain kami membuat sangat jelas dan sederhana untuk pelanggan dalam mendaftarkan diri atau membatalkan langganan Prime mereka," kata Lyman.

FTC telah menyelidiki proses pendaftaran dan pembatalan langganan Amazon Prime sejak Maret 2021. Bahkan, FTC sempat meminta CEO Amazon Andy Jassy dan pendiri Amazon Jeff Bezos untuk memberikan kesaksian.

Amazon Prime, yang diluncurkan pada 2005, adalah salah satu layanan berlangganan paling populer di dunia dengan jumlah anggota mencapai 200 juta. Biaya berlangganan Amazon Prime adalah US$ 139 per tahun (sekitar Rp 2 juta) dengan keuntungan berupa gratis ongkos kirim dan akses ke layanan streaming Amazon.

Dalam gugatan FTC, Amazon dituduh memperlambat bahkan menolak perubahan yang membuat pelanggan makin mudah untuk membatalkan langganan Amazon Prime karena bisa "memengaruhi profit Amazon secara drastis."

Amazon membuat proses pembelian barang di situs mereka menjadi sulit bagi pengguna yang tidak berlangganan Prime. Selain itu, FTC menilai tombol yang menginstruksikan pembeli untuk menyelesaikan transaksi tidak secara jelas menyatakan bahwa mengklik tombol juga berarti sang pembeli setuju untuk berlangganan Prime.

Proses pembatalan berlangganan, menurut FTC, juga sulit dilakukan. Bahkan, tim internal Amazon memberikan nama proses pembatalan langganan sebagai "Iliad" yaitu puisi era Yunani Kuno karya Homer yang sangat panjang.

FTC sudah tiga kali menggugat Amazon ke pengadilan hanya dalam waktu sebulan. Pada akhir Mei, Amazon sepakat untuk membayar denda lebih dari US$ 30 juta terkait kasus privasi di asisten pintar Alexa dan bel pintar Ring.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek! Harga Streaming Netflix-HBO-Disney cs Terbaru di RI 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular