
Pedagang iPhone-Xiaomi Merana, Ini Raja HP Dunia Terbaru 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Volume produksi HP secara global pada kuartal 1 (Q1) 2023 menurun sebanyak 19,5% YoY, berjumlah 250 juta unit.
Angka tersebut tidak hanya mewakili penurunan tahunan terbesar, tetapi juga terendah dalam sejarah produksi kuartalan sejak 2014.
Dilihat dari pangsa pasar (market share), Trendforce melaporkan Samsung masih mempertahankan diri sebagai 'raja HP' dengan penguasaan pasar 24,6% pada Q1 2023. Persentase itu menurun 16,7% secara YoY, namun tumbuh 5,5% QoQ.
Selanjutnya, Apple berada di posisi kedua dengan market share 21,3%. Angka tersebut anjlok 11,9% YoY dan menurun tajam 27,5% jika dilihat QoQ.
Oppo, Xiaomi, dan Vivo ada di urutan berikutnya. Masing-masing secara berurutan memegang pangsa pasar 10,7%, 10,6% dan 8% di Q1 2023.
Selain Apple, Xiaomi juga mengalami penurunan pangsa paling tajam sebesar 40,4% YoY 27,4% QoQ.
Ranking | Perusahaan | Market Share Q1 2023 | QoQ | YoY |
1 | Samsung | 24,6% | 5,5% | -16,7% |
2 | Apple | 21,3% | -27,5% | -11,9% |
3 | Oppo | 10,7% | -17% | -33,8% |
4 | Xiaomi | 10,6% | -27,4% | -40,4% |
5 | Vivo | 8% | -14,2% | -12,3% |
Meskipun pasar secara umum turun, Samsung mengalami sedikit lonjakan dalam hal produksi di Q1 2023. Kenaikan ini berkat peluncuran seri Galaxy S23 yang mencapai 61,5 juta unit, angka ini mengalami peningkatan dari kuartal sebelumnya sebesar 5,5%. Dalam laporan TrendForce memperkirakan, penurunan produksi Q2 hampir 10% karena melemahnya permintaan untuk model baru.
Apple menghadapi penurunan produksi iPhone sebesar 27,5% di Q1. Perusahaan asal Cupertino itu menghasilkan total 53,3 juta unit. Seri iPhone 14 baru menyumbang sekitar 78% dari angka ini, peningkatan dari periode yang sama tahun lalu.
Prediksi cerah untuk Q2 2023
Meskipun demikian, saat perusahaan menjalani masa transisi antara peluncuran model, penurunan yang diproyeksikan sebesar 20% diharapkan terjadi pada Q2.
Mengingat kondisi pasar yang tidak memuaskan dan penyesuaian inventaris yang diperlukan, merek seperti Oppo, Realme, dan OnePlus membuat langkah strategis untuk mengurangi produksi pada Q1 menjadi 26,8 juta unit, penurunan QoQ sebesar 17%.
Namun, TrendForce memperkirakan kenaikan lebih dari 30% dalam produksi Q2, dikaitkan dengan manajemen inventaris yang sukses dan kebangkitan permintaan yang moderat di Asia Tenggara dan wilayah lainnya.
Pada kuartal pertama tahun ini, Xiaomi, Redmi, POCO, mengalami penurunan volume produksi menjadi 26,5 juta unit. Ini sebagian besar disebabkan penurunan global dalam kepercayaan konsumen dan inventaris produk jadi yang terlalu banyak di Xiaomi.
Sedangkan Vivo dan iQoo melaporkan volume produksi 20 juta unit untuk kuartal pertama-penurunan kuartalan sebesar 14,2%. Dan China terus menjadi pasar utama untuk penjualan Vivo, permintaan Q2 masih akan stagnan di pasar tersebut. Akibatnya, volume produksi triwulanan diperkirakan akan menunjukkan peningkatan moderat sekitar 10%.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja HP Dunia Terbaru 2023, Xiaomi-Oppo-Vivo Minggir Dulu
