Drone Rusia Bisa Bikin Tank Ukraina Ringsek, Ini Rahasianya

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Selasa, 13/06/2023 14:00 WIB
Foto: Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius (kanan) duduk di sebelah tentara Jerman yang mengemudikan tank Leopard 2 saat ia mengunjungi Batalion Tank Bundeswehr 203, untuk mempelajari kinerja tank tempur utama Leopard 2, di Augustdorf, Jerman barat, pada 1 Februari , 2023. (AFP via Getty Images/INA FASSBENDER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak dimulainya serangan balik Ukraina, tentara Rusia sering menggunakan drone Lancet. Baru-baru ini, drone canggih tersebut berhasil membuat ringsek tank Leopard 2 buatan Jerman.

Ini membuktikan bahwa tank tempur utama yang dianggap oleh media sebagai Wunderwaffe nyatanya tidak setangguh itu, demikian dikutip dari Southfront, Selasa (13/6/2023).

Rekaman video yang menunjukkan serangan drone Lancet Rusia beredar pada 10 Juni lalu. Video itu dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia.


Menurut laporan, serangan itu terjadi dua hari sebelumnya, selama serangan naas yang terjadi di Kyiv, dekat desa Orekhov, Zaporozhye.

Tank yang dihancurkan oleh Lancet bukanlah versi lama dari Leopard 2, melainkan salah satu yang terbaru, yakni A6.

Leopard 2A6 yang dipersenjatai meriam smoothbore Rheinmetall 120 mm L/55 itu seharusnya dilindungi dengan lapisan baja yang lebih baik.

Pasalnya, serangan dari Lancet versi ringan, Izdeliye-52, hanya dipersenjatai dengan hulu ledak seberat satu kilogram. Itu saja sudah cukup bikin keok sang tank perkasa.

Tank menerima serangan dari samping, bagian yang lebih lemah dari armornya. Serangan seperti itu memang baru terjadi dalam perang modern.

Perancang Leopard 2, Krauss-Maffei, jelas tidak melakukan upaya yang cukup untuk mengatasi ancaman semacam ini.

Di sisi lain, operator Lancet mengetahui titik lemah tank dan merencanakan serangan dengan cara yang sangat kompeten.

Amunisi Lancet dikembangkan oleh ZALA Aero Group, anak perusahaan dari raksasa pertahanan Rusia Kalashnikov Concern.

Drone tersebut dilengkapi sistem navigasi berbasis GLONASS. Saat tiba di area pertempuran, operator menggunakan sistem elektro-optik onboard melalui tautan data dua arah untuk mendeteksi, melacak, dan mengunci target.

Sebuah sistem jarak laser kemudian mengontrol peledakan hulu ledak.

Leopard 2 yang dibunuh oleh Lancet hanyalah salah satu dari beberapa yang dihancurkan oleh militer Rusia selama pertempuran terakhir di Orekhov. Sejumlah kendaraan tempur infanteri Bradley M2A2 ODS buatan Amerika juga hancur selama perang.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bantu RI Perkuat Infrastruktur Digital, Wowrack Punya Cara Ini!