Kominfo: Data 94 Perusahaan RI Ketahuan Bocor
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kominfo mencatat puluhan kasus kebocoran data di Indonesia. Tercatat sepanjang 2019 hingga 2023 terdapat 94 kasus.
Ini disampaikan oleh Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapaan dalam Rapat Panja Kebocoran Data Komisi I, Senin (12/6/2023). Jumlah kasus tertinggi terjadi pada 2022 yakni sebanyak 35 kasus.
Pada 2019 tercatat 'cuma' ada 3 kasus. Lantas naik menjadi 21 kasus pada 2020 dan turun tipis menjadi 20 kasus pada 2022. Sementara itu, selama 2023 hingga bulan Juni sebanyak 15 kasus.
Semuel menjelaskan semua kasus telah dilakukan penelitian forensik. Berikutnya dilakukan klasifikasi untuk masing-masing kasus.
"Melakukan forensik terhadap pelanggaran, 28 kasus bukan pelanggaran PDP, lebih pelanggaran keamanan siber atau kelemahan sistem tapi tidak ada data yang bocor," kata Semuel.
Sebanyak 25 kasus disebutkan telah diberikan rekomendasi. Dia juga menjelaskan 19 kasus diberikan sanksi teguran dan rekomendasi.
Dalam catatan Kominfo, terdapat tiga kasus terjadi karena peretasan. Seluruh kasus itu disebut secara sistem sudah bagus dan diberikan sanksi namun tanpa rekomendasi.
Namun dalam kesempatan itu, Semuel tidak membeberkan perusahaan apa saja yang dimaksud dalam laporan tersebut. Kebanyakan kasus kebocoran data juga berasal dari perusahaan swasta.
"62 kasus terkait penyelenggara sistem elektronik privat (swasta) 32 pse pemerintah," pungkasnya.
(fab/fab)