
Bos ChatGPT Dekati China, Minta Tolong Soal Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO OpenAI sekaligus pencipta ChatGPT, Sam Altman, membujuk China untuk ambil bagian dalam pembentukan aturan soal teknologi kecerdasan buatan (AI). Hal itu ia sampaikan dalam sebuah konferensi yang digelar Beijing Academy of Artificial Intelligence.
"Dengan perkembangan sistem AI, kolaborasi global sangat dibutuhkan," kata dia, dikutip dari YahooFinance, Senin (12/6/2023).
Di China dan Amerika Serikat (AS), investasi dan pertumbuhan talenta untuk sektor AI makin kencang. Kedua negara juga diketahui bersaing keras untuk menjadi 'penguasa AI'.
Beberapa saat lalu, senat AS blak-blakan meminta pemerintah agar tak kalah dari China dalam urusan pengembangan AI. Sementara itu, Presiden Xi Jinping juga gencar meminta pengawasan atas perkembangan AI agar tak berisiko pada keamanan nasional.
"China memiliki talenta-talenta AI terbaik di dunia. Dalam menghadapi risiko dan tantangan sistem AI di masa depan, kita membutuhkan kolaborasi dari semua pihak," kata Altman.
Sebagai catatan, saat ini ChatGPT tak tersedia di China. Layanan itu terhalang oleh regulasi penyensoran yang sebelumnya sudah memblokir platform AS seperti Facebook dan Google.
China memang sudah lama tak bergantung pada AS dalam urusan perkembangan teknologi digital. Beijing Academy of AI yang mewadahi konferesi Altman di China dinobatkan sebagai 3 besar pemain AI dunia oleh Presiden Microsoft, Brad Smith.
Konferensi yang digelar Altman di China merupakan bagian dari 'tur dunia' yang ia gelar untuk memperkenalkan AI dan memberi masukan soal pengawasan teknologi masa depan tersebut.
Pada akhir Mei lalu, Altman baru saja bertandang ke London. Kunjungan itu memancing ketegangan. Pasalnya, Uni Eropa mengancam dengan mengatakan OpenAI boleh keluar dari wilayahnya jika tak mau mengikuti aturan AI yang tengah diwacanakan.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menohok! Pendiri ChatGPT Kasih Pesan untuk Startup