
Alasan Konglomerat RI dan Pertamina Genjot Investasi Startup

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan kelas kakap di RI, baik konglomerat maupun BUMN, makin rajin investasi di startup. Dua di antaranya adalah Triputra Group milik TP Rachmat dan anak usaha Pertamina.
Jejak investasi Triputra Group di startup sudah lumayan panjang. Mulai dari startup agribisnis Kedai Pangan, perusahaan rantai pendingin Coldspace, hingga perusahaan logistik pendukung ecommerce, Anteraja.
CFO Triputra Group Erida Djuhandi menjelaskan bahwa Triputra menanamkan modal di startup untuk mencari kombinasi terbaik antara pengalaman perusahaan besar dengan inovasi para pendiri perusahaan teknologi.
"Kombinasi dari tim senior yang punya wisdom, dan pihak lain yang bisa memberikan tantangan ke mereka," katanya, di acara Foundry Mixer, belum lama ini.
Keputusan PT Pertamina (Persero) untuk mendukung perusahaan rintisan juga serupa. Direktur Strategic Planning and Business Development di Pertamina New & Renewable Energy Fadli Rahman menjelaskan bahwa perusahaan raksasa seperti Pertamina sulit untuk berubah drastis.
Di sisi lain, kini ada tuntutan ke perusahaan di industri energi untuk bertransformasi ke energi yang lebih bersih. Oleh karena itu, Pertamina memilih untuk membentuk dana kelolaan bersama dengan MDI Ventures, khusus untuk startup di bidang energi.
"Pertamina ini gede banget, untuk ubahnya susah. Caranya, kami mau berinvestasi ke perusahaan yang bisa membantu dan bersinergi dengan Pertamina,"
Fadli menjelaskan startup yang bekerja sama dengan Pertamina tidak hanya meraih dukungan berupa modal. Pertamina juga memberikan startup akses ke infrastruktur dan pasar yang sangat besar.
Selain Pertamina dan Triputra, perusahaan besar lain yang aktif berinvestasi di startup adalah Telkomsel. Bahkan, Telkomsel telah memiliki anak usaha bernama Indico yang berfungsi sebagai holding perusahaan digital yang meraih dukungan modal perusahaan.
Selain itu, Telkomsel punya dana kelolaan untuk diinvestasikan ke startup yang diberi nama Telkomsel Mitra Inovasi lewat kerja sama dengan Temasek.
Foundry Mixer juga dihadiri oleh perwakilan dana investasi milik negara RI INA yaitu Chief Investment Officer Stefanus Ade Hadiwidjaja. Hadir juga Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Cleaning Service, Jadi Pendiri Startup Berharta Rp 29 T