Badai Startup Bikin Kredit Macet Pinjol Tinggi?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 June 2023 09:45
Tsunami PHK Startup, Gaji Software Engineer RI Anjlok
Foto: Infografis/ Tsunami PHK Startup, Gaji Software Engineer RI Anjlok/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Istilah kredit macet terus terdengar sejak beberapa waktu terakhir. Bahkan membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memanggil pinjaman online (pinjol) dengan tingkat kredit tinggi untuk membuat rencana perbaikan.

Masalah ini terjadi bersamaan dengan tech winter, yakni saat banyak pendanaan investor macet atau tertunda. Beberapa perusahaan malah ada yang melakukan efisiensi, seperti PHK banyak karyawannya. 

Ditanya soal hal ini, Pandu P. Sjahrir, Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) menjelaskan jika keduanya adalah hal berbeda. Tech winter membuat suku bunga naik dan begitu juga dengan cost sebagai peminjam.

"Untuk perusahaan yang ratingnya rendah akan sangat effect. Kalau untuk perusahaan besar bagus, udahlah. Lebih dari sisi cost funding," jelas Pandu, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Lebih lanjut dia menambahkan, "Investor yang masuk pendanaan berkurang mereka bilang suku bunga naik cost of return juga tinggi".

Keadaan tersebut lumrah, dia mengatakan. Karena akan menyehatkan industri juga pada akhirnya.

"Ini menurut saya lumrah yang terjadi tech sekarang, pernah terjadi sebelumnya. Sehat untuk industri. Contoh p2p pemainnya makin dikit, masuknya ke fintech banking," ungkapnya.

Sebaliknya, untuk fintech melakukan konsep yang berbeda. Yakni mereka akan memberikan pendanaan untuk masyarakat.

Salah satu contoh misalnya untuk memulai usaha dan diberikan pada beberapa perusahaan. "Peer-to-peer lending istilah saya kasih pinjaman ke Anda untuk mulai usaha. Banyak deh 20-30 perusahaan kasih pinjaman rating berbeda," ungkapnya.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Diikuti, 2021 Pernah Ada Orang Pinjam ke 40 Pinjol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular