Bos Bandar Kripto Pernah Buron dan Disebut Bom Waktu

Jakarta, CNBC Indonesia - Jauh sebelum terkena skandal penipuan, bos Binance Changpeng Zhao dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Dia pernah dikabarkan jadi buronan dan disebut sebagai bom waktu.

Belum lama ini, pembawa acara podcast UpOnly bernama Jordan Fish atau dikenal sebagai Cobie mengatakan Zhao sebagai buronan Interpol dan telah menerima pemberitahuan Red Notice. Dia juga membagikan tweet terenkripsi yang menurut laporan Cryptoslate bertuliskan 'Red Notice Interpol untuk CZ'.

Namun tidak jelas masalah apa yang menjerat Zhao hingga menjadi buronan Interpol. Masalah yang ada saat itu adalah Binance dituding melanggar aturan dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS).

Tak lama, Binance juga membantah laporan itu. "Rumor ini tidak benar," kata juru bicara Binance kepada The Block. Cryptoslate juga tidak berhasil menemukan nama CZ dan rekannya Samuel Lin di situs Interpol.

Sementara itu, Zhao pernah disebut sebagai bom waktu oleh ekonom Nouriel Roubani. Ucapannnya merujuk pada operasional Binance di Uni Emirat Arab (UEA).

Roubani yang dikenal sebagai Doctor Doom atau Doktor Kiamat tidak percaya bahwa Binance punya lisensi di negara itu. Dia juga menyinggung CZ dan Binance yang tersangkut masalah di Inggris dan AS.

"Saya tidak percaya CZ dan Binance memiliki lisensi untuk beroperasi di UEA. Dia dilarang di Inggris, dia sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS untuk pencucian uang," kata Roubani

Dia cukup bingung dengan kehadiran Binance dan bosnya di Arab. Termasuk juga meminta para regulator untuk lebih berhati-hati dengan perusahaan tersebut.

"Regulator harus berpikir hati-hati," katanya. "Dia bom waktu berjalan."

Baru-baru ini, Zhao dan Binance juga kembali tersandung masalah dengan regulator AS. Pengawas keuangan setempat menuding raksasa bursa kripto menempatkan dana investor pada aset yang berisiko dan di saat bersamaan menghasilkan banyak uang.