BRIN Warning Panas Mendidih, Wilayah RI Bakal Makin Gerah!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
06 June 2023 09:35
Sejumlah pekerja melintas di jalur pedestrian di kawasan Senayan Sudirman, Jakarta, Jumat (12/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah pekerja melintas di jalur pedestrian di kawasan Senayan Sudirman, Jakarta, Jumat (12/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Suhu di wilayah Indonesia akan makin panas. Peringatan ini disampaikan oleh salah satu peneliti BRIN beberapa waktu lalu.

Meningkatnya cuaca ekstrem itu karena kemarau ekstrem atau EL Nino yang menyambangi tanah air. Saat puncaknya, anomali suhu permukaan air laut akan lebih panas 2 derjat celcius dan indikasinya kenaikannya sudah mulai terjadi hingga sekarang.

"Mulai terlihat ada indikasi El Nino akan terbentuk di bulan Juni nanti. Kita terus melakukan pengamatan, dan sejak 17 Mei 2023, secara konsisten ada anomali suhu 0,55 derajat Celcius. Artinya, sudah di atas 0,5 derajat Celcius," kata Peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin, kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Meski sudah terdeteksi, Erma menjelaskan hal ini belum bisa disebut sebagai El Nino jika suhu tidak konsisten. Kesimpulannya baru bisa ditentukan sekitar beberapa waktu ke depan.

"Tapi, untuk bisa dinyatakan sebagai El Nino, harus dilihat konsistensi anomali suhu tadi. Artinya, kalau mulai terbentuk di bulan Juni, nanti Agustus baru bisa kita sebut El Nino atau tidak," tambah Erma.

Dia menegaskan prediksi itu bisa berubah karena melihat konsistensi anomali suhunya. Awalnya, El Nino diprediksi terjadi pada April dan berubah menjadi Mei serta berikutnya di bulan Juni.

Jika suhunya tidak konsisten, maka hanya fenomena gelombang panas laut. "Prediksi El Nino itu di-update setiap bulan sekali, harus dilihat konsistensi anomali suhunya. Kalau enggak, hanya marine heatwave (gelombang panas laut)," jelasnya.

Berdasarkan pengamatannya, anomali suhu di atas 0,5 derajat sejak 17 Mei 2023 lalu. Fase yang disebut lemah ini akan terus menguat dalam beberapa bulan ke depan.

"Kondisi El Nino ini berpotensi akan terus berlanjut dan tahun ini puncaknya diprediksi terjadi pada bulan November. Hampir 90% potensinya fase El Nino akan terus berlanjut dan semakin kuat intensitasnya," ucap Erma.

Melihat fenomena ini, dia merekomendasikan sejumlah antisipasi penanganan El Nino di tanah air. Termasuk beberapa sektor yang mungkin berpotensi paling rentan menghadapi fenomena tersebut.

"Sektor pertanian adalah sektor paling rentan. Dan, potensi karhutla (kebakaran hutan dan lahan), ini menyangkut perkebunan dan lahan gambut," ungkapnya.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG Sebut 7 Daerah Indonesia Terancam Panas Kering Mendidih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular