Ukraina Racik Pajak Lawan Senjata Misil Rusia

Demis Rizky Gosta, CNBC Indonesia
Selasa, 30/05/2023 12:05 WIB
Foto: Tentara Ukraina melakukan pemeriksaan terakhir untuk menerbangkan drone di kamp pelatihan di tengah perang Rusia-Ukraina di Donetsk, Ukraina pada 11 Mei 2023. Bentrokan paling intens di negara itu berlanjut di Donetsk. (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)

Jakarta, CNBC Indonesia - Parlemen Ukraina sepakat untuk membebaskan produsen drone di Ukraina dari kewajiban membayar bea dan pajak pertambahan nilai. Tujuannya, untuk mendorong produksi drone di Ukraina demi mendukung upaya menghadapi Rusia.

Kebijakan pembebasan pajak membuat pemilik pabrik drone di Ukraina bisa mengimpor peralatan dan komponen drone dengan harga lebih murah. Insentif ini juga berlaku untuk perbaikan drone rusak.

Pengumuman soal insentif pajak drone dirilis oleh anggota parlemen Yaroslav Zheleznyak lewat Telegram. Sebelum aturan ini berlaku, Presiden Volodymyr Zelinskiy harus menandatanganinya menjadi undang-undang.


Drone adalah unsur penting dalam upaya Ukraina membendung agresi pasukan Rusia. Rusia memiliki sistem persenjataan yang lebih lengkap dibanding Ukraina.

Misalnya, Rusia punya kemampuan serangan jarak jauh menggunakan rudal dan pesawat. Karena itu, Rusia bisa dengan mudah menghantam kota-kota di Ukraina dengan serangan udara.

Kementerian Pertahanan Ukraina sebelumnya pernah menyatakan bahwa pemerintah bekerja sama dengan 80 produsen drone di penjuru Ukraina.

Para produsen drone, kepada Reuters, menyatakan bahwa regulasi membuat mereka kesulitan untuk menggenjot produksi untuk memasok peralatan perang.

Di tengah perang Rusia-Ukraina, parlemen Ukraina menggelar sidang seperti biasa di Kiev. Namun, sesi sidang parlemen digelar tertutup selama perang berlangsung.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center