Ukraina Pakai Satelit Elon Musk untuk Ngebom Tentara Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina menggunakan satelit SpaceX, Starlink, untuk mendukung serangan militer atas tentara Rusia. Kejadian ini membuat SpaceX membatasi penggunaan akses internet Starlink di Ukraina.
Tujuannya untuk mencegah jaringan internet satelit tersebut digunakan oleh drone tempur tentara Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Layanan internet Starlink sudah tersedia di Ukraina selama lebih dari 1 tahun untuk mendukung komunikasi warga dan militer dalam upaya membendung agresi militer Rusia.
Presiden SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan bahwa Starlink disediakan tidak untuk dijadikan senjata. Namun, Ukraina ternyata menggunakan Starlink bukan untuk tujuan awalnya dan tidak sesuai kesepakatan.
Shotwell kemudian menjelaskan bahwa militer Ukraina diketahui menggunakan Starlink untuk mengendalikan drone tempur. Drone digunakan untuk melacak posisi musuh, tembakan jarak jauh, hingga menjatuhkan bom.
"Ada yang bisa kami lakukan untuk membatasi penggunaannya. Ada yang bisa kami lakukan, dan ada yang sudah kami lakukan," katanya seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (10/2/2023).
Dia menegaskan bahwa perjanjian antara SpaceX dan Ukraina menyatakan bahwa Starlink digunakan untuk menyediakan akses internet cepat ke rumah sakit, bank, dan keluarga yang terimbas oleh invasi Rusia.
"Kami tahu pihak militer menggunakannya untuk komunikasi, itu tidak masalah. Namun, kami tidak pernah bermaksud memberikannya untuk aksi penyerangan," kata Shotwell.
Perusahaan milik Elon Musk itu mengirim satu truk penuh terminal penerima sinyal internet satelit Starlink ke Ukraina. Terminal tersebut bisa tersambung dengan sekitar 4.000 satelit milik SpaceX dari lokasi manapun di permukaan Bumi.
Pemerintah barat, termasuk Amerika Serikat dan Prancis, turut membiayai pengiriman terminal Starlink tambahan.
[Gambas:Video CNBC]
Ngeri! RI Ternyata Produksi Drone 'Bunuh Diri' Pembawa Bom
(dem)