Ketipu Bandar Kripto, Temasek Potong Gaji Pegawai Satu Tim

Demis Rizky Gosta, CNBC Indonesia
Senin, 29/05/2023 07:50 WIB
Foto: REUTERS/Edgar Su/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengelola investasi milik negara Singapura, Temasek, memangkas upah seluruh anggota tim dan manajemen senior yang merekomendasikan penyertaan modal di FTX.

FTX adalah bursa kripto yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried yang kini bangkrut. Bankman-Fried sendiri tengah menjalani proses hukum karena dituduh menipu investor dan menggelapkan dana.

"Meskipun tidak ada pelanggaran oleh tim investasi dalam menyimpulkan rekomendasi mereka, tim investasi dan manajemen senior yang bertanggung jawab atas keputusan investasi [ke FTX], bertanggung jawab bersama-sama dan harus menerima penurunan kompensasi," kata Komisaris Utama Temasek Lim Boon Heng.


Lim mengumumkan pemotongan upah tersebut di situs resmi Temasek tanpa menyebutkan secara detail nilai atau persentasenya.

Pendiri FTX Sam Bankman-Fried dibebaskan dengan jaminan US$250 juta (sekitar Rp 3,9 triliun) sambil menunggu persidangan atas penipuan dan tuduhan kriminal lainnya. (Getty Images/Joe Raedle)

Langkah ini diambil Temasek sekitar 6 bulan setelah review internal atas keputusan perusahaan berinvestasi di FTX. Temasek harus menghapus (writedown) US$ 275 juta (Rp 4,11 triliun) dari portofilio mereka karena FTX bangkrut.

Temasek, menurut Reuters, pernah menyatakan bahwa dampak investasi di FTX setara dengan 0,09 persen dari nilai bersih seluruh portofolio mereka yang mencapai US$ 304 miliar (Rp 4,54 kuadriliun) per 31 Maret 2022.

Dalam pengambilan keputusan investasi di FTX, Temasek menegaskan bahwa mereka telah melakukan uji tuntas yang lebih dari cukup. Hasil audit atas laporan keuangan FTX, menurut Temasek, menunjukkan operasi yang menguntungkan.

Selain Temasek, investor kelas kakap lain seperti SoftBank dan Sequoia juga terpaksa menghapus nilai investasi FTX dari portofolio mereka setelah bursa kripto tersebut bangkrut.

"Terkait FTX, seperti dituduhkan oleh jaksa dan diakui oleh pejabat kunci di FTX dan perusahaan terkait, ada aksi penipuan yang secara sengaja disembunyikan dari investor, termasuk dari Temasek. Meskipun begitu, kami kecewa dengan hasil investasi kami dan dengan dampak negatifnya ke reputasi perusahaan," kata Li.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat