Nyaris Sampai 'Ujung' Tata Surya, Pesawat NASA 'Putar Balik'

Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 15/05/2023 17:00 WIB
Foto: dok NASA

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah 15 tahun terbang dari Bumi menjauhi Matahari, NASA tiba-tiba malah memerintahkan wahana luar angkasa New Horizons untuk "putar balik" dan fokus mengamati Matahari. Peneliti New Horizons pun protes keras.

Saat ini, New Horizons sudah mencapai titik di antariksa yang jaraknya 50 kali lebih jauh daripada jarak Bumi dan Matahari. Dari titik itu, peneliti di Bumi bisa mengamati seluruh planet di Tata Surya dari sisi lain.

Namun seiring makin jauhnya New Horizons mengembara ke titik terjauh Tata Surya, NASA mulai galau. Sampai pada akhirnya, NASA dikabarkan ingin mengganti tujuan misi luar angkasa tersebut.


Tadinya, New Horizon punya misi utama untuk mengamati objek di "cincin" bernama Kuiper Belt. NASA kini malah ingin menugaskan New Horizon mengamati ekosistem Matahari.

"NASA sudah menghabiskan miliaran dolar untuk mengirim wahana ini ke sabuk Kuiper. Kini setelah miliaran dolar dihabiskan untuk mendanai pesawat ini melintasi Tata Surya, tujuannya diubah," kata Alan Stern, peneliti utama New Horizons kepada Gizmodo, dikutip Senin (15/5/2023).

Stern dan anggota tim yang lain frustasi. "Belum pernah ada wahana luar angkasa yang mengeksplorasi sabuk Kuiper, belum ada rencana untuk misi berikutnya," katanya.

NASA sebelumnya dikabarkan berencana memperpanjang misi New Horizons mengamati planet selama 2 tahun kemudian memberikan misi heliophysics 'fisika matahari' mulai 2025.  Stern dan timnya sedang berusaha membujuk NASA untuk membatalkan perubahan misi New Horizons.

"Kita melakukan observasi heliophysics setiap hari, tidak ada alasan harus membenturkan dua hal, mereka bisa berbarengan," kata Stern.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kecanggihan AI Bantu Bisnis Kursus "Ngobrol" Bahasa Inggris