
Peternak Unicorn RI Ungkap Dua Biang Kerok Startup Gagal

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada dua macam penyebab utama startup gagal di tengah jalan setelah mendapat investasi dari modal ventura.
Co-Founder and Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan yang paling sering terjadi adalah para founder startup bertengkar. Jika hal itu terjadi, startup sudah dipastikan tidak bisa diselamatkan
"Pertama paling sering karena foundernya berantem. Aduh pusing kalau (berantem), langsung mati startup-nya," kata dia saat ditemui di Jakarta, Selasa(9/5/2023).
Kedua, mereka tidak fokus dan terlalu memikirkan banyak hal. Merasa bahwa bisa mengerjakan semuanya dalam satu waktu dengan harapan bisa mendapat pendanaan yang lebih besar.
Menurut Willson, startup seharusnya fokus dan tidak latah mencoba merambah segala jenis bisnis demi menggaet investor.
"Saya kasih contoh ya, ibu-ibu yang mau melahirkan butuh 9 bulan kan, ga mungkin ada 9 ibu-ibu baru terus lahir 1 bulan. Semua butuh proses," kata dia.
Selain itu, dia menegaskan tidak semua perusahaan rintisan menarik untuk jadi sasaran investasi modal ventura. Perusahaan modal ventura seperti East Ventures mencari perusahaan yang punya risiko tinggi untuk gagal tetapi juga punya potensi yang besar.
Perusahaan yang risikonya tidak tinggi punya banyak alternatif pendanaan, mulai dari modal sendiri hingga pinjaman bank.
"Startup yg diinvestasi venture capital biasanya yang bener-benar lebih high risk. Dan potensinya besar sekali, tapi in the same time, karena high risk, potensinya bisa hilang semua." pungkasnya.
East Ventures adalah investor pertama di Tokopedia dan Traveloka, dua perusahaan asli RI yang sukses meraih status unicorn. Perusahaan lain di portofolio East Ventures yang sukses menjadi unicorn adalah Xendit.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 21 Startup Unicorn di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya