
ChatGPT Ngaku Data Pengguna Bocor, Duit Anda Bisa Raib?

Jakarta, CNBC Indonesia - Data pengguna layanan ChatGPT, bocor. Hal ini diungkap OpenAI, perusahaan di balik layanan chatbot AI populer tersebut.
Perusahaan mengatakan kebocoran tersebut dikarenakan ada celah pada sistem pengkodeannya. Lebih spesifik, kode yang menangani perpustakaan data bersifat terbuka (open-source library).
Bagi yang belum familiar, open-source library digunakan untuk mengembangkan antarmuka yang dinamis, dengan menyimpan rutinitas pengguna.
OpenAI menggunakan sistem bernama Redis untuk menyimpan cache berisi informasi pengguna untuk mempercepat respons dan akses otomatis.
Kebocoran data pada layanan internet agaknya menjadi hal yang lumrah saat ini. Para penjahat siber selalu menemukan cara untuk membobol sistem keamanan layanan internet.
Meski celah keamanan di sistem ChatGPT katanya sudah diperbaiki dan dampaknya minor, namun bukan berarti masalah ini sepele. Dalam keterangan resminya, OpenAI mengungkap dampak langsungnya bagi pengguna.
"[Kebocoran ini] memungkinkan beberapa pengguna melihat nama depan dan belakang pengguna lain yang sedang aktif. Selain itu, alamat email dan 4 digit informasi kartu kredit juga terekspos, berikut dengan alamat pembayaran dan tanggal kadaluarsa kartu kredit," kata perwakilan OpenAI.
Ke depan, untuk memperkuat sistem keamanannya, ChatGPT juga mengadakan sayembara alias 'bug bounty'. Bagi siapa saja yang mampu menemukan kelemahan di sistem ChatGPT akan diganjar hadiah US$ 20.000.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saingan Google, ChatGPT Open AI Bisa Bantu PR & Tugas Kuliah