
7800 Karyawan IBM Diganti Robot AI, Ini Profesi yang Lenyap

Jakarta, CNBC Indonesia - IBM, raksasa komputasi internasional asal AS, menyetop perekrutan untuk divisi 'belakang layar' alias yang tak berhadapan langsung dengan pelanggan.
CEO IBM Arvind Krishna mengatakan mereka akan mengganti karyawan di bagian tersebut dengan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
Pemangkasan tersebut akan berdampak pada peran yang tidak berhubungan dengan pelanggan, seperti bagian sumber daya manusia, sebuah divisi yang mencakup sekitar 26.000 pekerja.
"Saya dapat dengan mudah melihat 30% dari itu digantikan oleh AI dan otomatisasi selama periode 5 tahun," kata Krishna kepada Bloomberg.
Angka yang disebut oleh Krishna mewakili sekitar 7.800 karyawan. Sementara orang-orang yang saat ini ada dalam peran ini tidak akan dipecat.
Juru bicara IBM mengatakan bahwa peran apa pun yang dikosongkan oleh AI tidak akan diisi.
Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa perusahaan yang mempekerjakan sekitar 260.000 orang itu telah mengumumkan PHK awal tahun ini, sebesar 1,5% dari tenaga kerjanya.
Seorang juru bicara IBM mengatakan tidak ada 'jeda' perekrutan yang menyeluruh.
"IBM sengaja dan bijaksana dalam perekrutan kami dengan fokus pada peran yang menghasilkan pendapatan, dan kami sangat selektif saat mengisi pekerjaan yang tidak secara langsung menyentuh klien atau teknologi kami. Kami secara aktif membuka lowongan untuk ribuan posisi saat ini," kata dia dikutip dari Business Insider, Selasa (2/5/2023).
Dalam beberapa bulan terakhir, karena kemampuan AI seperti ChatGPT telah berkembang secara pesat, para ahli telah memperingatkan dampak potensial terhadap pasar tenaga kerja.
Industri teknologi, media, dan hukum termasuk yang paling mungkin terkena dampaknya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Manusia Robot Kumpul Bareng, Titip Pesan Ini ke Warga Dunia