Warga Korea Bokek, Cari Uang 'Receh' dari Aplikasi Ini

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
02 May 2023 14:35
Pengguna Ponsel di Korea Utara
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Di era internet, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencari penghasilan. Bukan cuma jadi influencer atau jualan online, tetapi juga bisa mendapat cuan dari kampanye marketing berupa poin atau uang tunai. 

Tren ini sedang ramai di kalangan warga Korea. Menurut laporan, kerumunan orang terlihat berkumpul di sekitar halaman depan sebuah museum di pusat kota Seoul.

Mereka lalu-lalang dengan kepala tertunduk ke arah smartphone, sambil sibuk mengetuk layar untuk bisa menghasilkan uang lewat aplikasi.

Mereka menyelesaikan tugas seperti berlangganan akun media sosial atau hanya mengetuk layar saat pengguna lain berada di dekatnya sehingga dapat menghasilkan sekitar 150 won.

Metode ini didapatkan dengan menggunakan aplikasi fintech Toss milik startup asal Korea Selatan Viva Republica.

Kampanye viral telah membuat Toss menjadi pelopor dalam sebuah tren baru, di mana bisnis memenangkan pengguna melalui aplikasi loyalitas yang menawarkan uang tunai dan poin.

Aplikasi semacam itu semakin populer dalam ekonomi dengan tingkat pengangguran usia muda yang tinggi dan inflasi yang melonjak.

Sebuah survei dari portal pekerjaan Incruit menunjukan, sebanyak 3 dari 4 orang dewasa mendapatkan uang tunai melalui aplikasi tersebut.

"Sejauh ini saya hanya menghasilkan 150 won (Rp 1.700), tetapi saya berencana untuk melanjutkan sehingga saya dapat membeli kopi atau membayar sesuatu menggunakan aplikasi," kata pekerja kantor berusia 27 tahun, Baek Na-young, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (2/5/2023).

Sekitar 4,4 juta pengguna telah menggunakan fitur dalam aplikasi pemberian uang tunai Toss sejak peluncurannya pada Januari. Sementara jumlah orang membuka aplikasi di HP telah meningkat 30%, kata Viva Republica.

Pensiunan Han Sun-jae, 77, mengatakan dia telah menghasilkan sekitar 50.000 won (Rp 549 ribu) sejauh ini melalui aplikasi Toss.

"Putri saya bekerja di dekat sini dan memberi tahu saya banyak orang berkumpul di sini, dan katanya saya dapat menghasilkan lebih banyak uang di sini," ujar Han di luar Museum Seni Seoul, tempat para pekerja kantor berkumpul saat makan siang berdasarkan rumor dan obrolan selentingan.

Tren tersebut menunjukkan bahwa orang-orang bekerja lebih keras untuk membantu mengatasi situasi ekonomi yang semakin mengerikan.

Tingkat inflasi konsumen mencapai 5,1 persen pada tahun 2022, tertinggi sejak 1998, dengan harga makanan dan transportasi masing-masing naik 5,9 persen dan 9,7 persen.

Sekitar 497.000 orang berusia 15 hingga 29 tahun pada bulan Februari mengatakan mereka sedang istirahat dari pekerjaan dan tidak aktif mencari pekerjaan, menunjukkan data Statistik Korea, terbanyak sejak pencatatan dimulai pada tahun 2003.

Beberapa ahli memperingatkan bahwa pertukaran data untuk peluang mendapatkan uang dapat melibatkan informasi pribadi sensitif yang dibagikan kepada pihak ketiga.

"Meskipun upaya menghasilkan uang saku patut dipuji, hal itu juga dapat membuat orang rentan terhadap penggunaan data pribadi," kata Lee Eun-hee, profesor studi konsumen di Universitas Inha. "Akan bijaksana untuk mempertimbangkan kedua sisi mata uang."imbuhnya.

'Duit marketing' memang berhamburan di berbagai layanan internet, jika jeli mengambil kesempatan. Mekanisme poin di Indonesia juga bisa didapat dari aplikasi Gojek, Traveloka, dll. 


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 15 Pekerjaan Ini Diramal Punah, Ada Profesi Anda?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular