Tanda Kiamat, Kota Baru Arab Pakai Teknologi Mata-mata China

Redaksi, CNBC Indonesia
27 April 2023 11:25
Saudi juga membangun mirror line kota Neom. Pengikis langit sepanjang 170 km untuk menampung sekitar 9 juta penduduk. (Twitter @FindingNimo__)
Foto: Saudi juga membangun mirror line kota Neom. Pengikis langit sepanjang 170 km untuk menampung sekitar 9 juta penduduk. (Twitter @FindingNimo__)

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi sedang melancarkan pembangunan gila-gilaan yang dicanangkan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri (PM) Mohammed bin Salman (MBS). Selain 'Mukaab' yang kontroversial karena mirip Ka'bah, ada pula proyek yang disebut NEOM.

NEOM tak lain adalah kota baru yang digadang-gadang bakal jadi 'negara di dalam negara'. Nilainya mencapai US$ 500 miliar dan dirancang sebagai kota pintar futuristik yang didukung energi bersih tanpa emisi karbon.

Tentunya, diperlukan teknologi canggih untuk mewujudkan proyek ambisius ini. Dikutip dari Insider, Kamis (27/4/2023), MBS mulai menjalin silaturahmi yang erat dengan Presiden China, Xi Jinping, yang membuat beberapa analis khawatir.

Pasalnya, menurut laporan, Xi telah sepakat menyokong NEOM dengan teknologi pengintai yang canggih untuk memantau warga yang tinggal di dalamnya.

"Xi ingin menormalisasi dan melegitimasi visinya tentang ranah siber dan sistem pengintai publik yang dipimpin oleh pemerintah negara," kata peneliti dari Harvard, Bulelani Jili.

Sebelumnya, China sudah memfasilitasi teknologi pemantau masyarakat di Mesir dan Serbia, menurut laporan Washington Institute. Agaknya MBS juga tertarik memakai teknologi yang sama di 'surga distopia' ciptaannya.

Otoritas Arab Saudi menyebut NEOM sebagai 'proyek paling ambisius di dunia'. Luasnya 33 kali lipat New York City yang terbentang di sepanjang pesisir Laut Merah. MBS menargetkan proyek ini rampung pada 2025 mendatang.

Di situs resmi NEOM, disebutkan bahwa wilayah itu sudah bisa mulai ditempati pada 2024. Pada 2030, pemerintah menargetkan 1 juta orang tinggal di kota tersebut. Lantas akan menjadi 9 juta orang pada 2045 mendatang.

NEOM adalah salah satu bentuk peralihan Arab Saudi dari negara yang bergantung pada minyak ke teknologi. Tak tanggung-tanggung, proyek ini digodok bersama 3 firma konsultasi kawakan, McKinsey & Co, Boston Consulting, dan Oliver Wyman.

Nantinya, NEOM akan punya teknologi awan buatan yang bertujuan memproduksi lebih banyak curah hujan di wilayah gurun. Otoritas juga menyebutkan bahwa nantinya sekolah di NEOM akan memiliki guru yang mengajar dalam bentuk hologram.

Bagi para wisatawan, ada juga ide membuat kawasan serupa 'Jurassic Park' yang memakai robot dinosaurus. Pada malam hari, NEOM katanya bakal diselimuti bulan raksasa buatan untuk menambah keindahan kota tersebut.

Bahkan, taksi dan mobil terbang disebut akan jadi hal lumrah di NEOM. Untuk pecinta kuliner, dijanjikan pula pilihan restoran Michelin Star yang beragam, bahkan terbanyak di sebuah kota jika dibandingkan yang lain.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Robot Gantikan Manusia Beribadah, Tanda Kiamat Baru?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular