Amerika Bisa Game Over, Mati Kutu Lawan Teknologi Baru China

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
26 April 2023 07:45
Tampilan layar menampilkan siaran langsung Presiden China Xi Jinping menghadiri sesi pleno ketiga Kongres Rakyat Nasional (NPC), di Beijing, China 10 Maret 2023. (REUTERS/TINGSHU WANG)
Foto: Tampilan layar menampilkan siaran langsung Presiden China Xi Jinping menghadiri sesi pleno ketiga Kongres Rakyat Nasional (NPC), di Beijing, China 10 Maret 2023. (REUTERS/TINGSHU WANG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dibuat ketar-ketir oleh China dalam berbagai hal, termasuk teknologi. Rela menggelontorkan dana investasi besar keagresifan China dinilai bisa membuat AS mati kutu.

Seorang ahli keamanan memperingatkan AS terhadap kemampuan teknologi China yang semakin berkembang. Ia menyebutkan bahwa strategi China benar-benar bertujuan untuk mengganggu, menurunkan, dan menghancurkan kemampuan AS, khususnya di ruang angkasa.

Menurut mantan penasihat keamanan nasional untuk Wapres AS, John Hannah, pada masa depan perang, salah satu domain yang paling diperebutkan adalah ruang angkasa.

Hannah menuturkan, lada intinya, ruang angkasa adalah medan baru. Negara yang mengendalikan angkasa dan medan perang berikutnya secara efektif, mendapat peluang terbaik untuk benar-benar memenangkan perang.

"Jika China mampu melumpuhkan kemampuan kita untuk melihat apa yang dilakukan musuh, kemampuan kita untuk menggunakan komando, dan kendali serta komunikasi antara pasukan kita sendiri, itu game over bagi kita di medan perang di Bumi ini," paparnya , dilansir dari Fox Business, Rabu (26/4/2023).

Laporan Badan Intelijen Pusat (CIA) menyebutkan bahwa China berencana untuk menggunakan senjata siber demi membajak atau mengeksploitasi satelit milik barat. Selain itu, China yang terus meningkatkan program ruang angkasa dalam beberapa tahun terakhir dianggap menciptakan ancaman baru terhadap keamanan AS.

Menurut pejabat Badan Intelijen Pertahanan (DIA), China telah menggunakan sebagian besar dari 541 satelitnya untuk mengintai dan mengumpulkan informasi intelijen dari luar angkasa.

Hannah mengatakan, kemajuan teknologi siber China memungkinkan mereka tak hanya mengganggu satelit AS, tetapi juga 'meniru' dan membajak frekuensinya.

"Apa yang kami dengar adalah kemampuan dunia maya sangat canggih sehingga mereka tak hanya mengganggu satelit kami dan apa yang dapat mereka lihat, tetapi benar-benar memiliki frekuensi yang sama dan meniru frekuensi kami dan benar-benar berkomunikasi dan mengambil alih satelit kami," katanya.

Tidak hanya itu, menurut Hannah, China mengembangkan rudal anti satelit yang bisa diluncurkan dari daratan untuk menyerang satelit AS. Hannah mengatakan, Pemerintahan AS di bawah komando Presiden AS Joe Biden harus mewaspadainya.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Modus China Curi Teknologi Amerika Terbongkar, Ini Caranya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular