
PLN Bicara Soal Bisnis Internet, Ternyata Tak Hanya Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaringan internet Indonesia belum merata. Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi mengungkapkan beberapa tantangan pemerataan tersebut.
Salah satunya adalah terkait luas Indonesia. Ini menjadi tantangan sendiri untuk menjangkau banyak daerah di Indonesia.
Dari data 2022 yang Ari kutip, penetrasi internet fixed broadband baru 16%. Angka tersebut sekitar 20% masih berada di Pulau Jawa.
"Jawa 18-20%, Sumatra 15-16%, di Kalimantan-Sulawasi 14-15%, Sisanya masih 8%," kata Ari dalam program Profit CNBC Indonesia, Senin (10/4/2023).
Infrastruktur jadi tantangan lainnya lagi. Ari menjelaskan infrastruktur membangun fixed broadband merupakan jaringan akses ke pelanggan.
Di Jawa, untuk perluasan area butuh penarikan kabel fiber optik mencapai 1-3 km. Wilayah lain butuh kabel lebih panjang lagi, bahkan untuk Kalimantan-Sulawesi bisa 20km-30 km bahkan mencapai 50km.
"Sangat menentukan dan challenge bagi provider internet untuk memperluas area di lokasi-lokasi tersebut," ungkapnya.
Untuk titik akses internasional, juga masih berfokus pada Jawa dan Sumatra. Jadi pelanggan di daerah lain butuh tambahan infrastruktur, seperti membangun kabel laut atau dengan skema sewa, membawa trafik internet ke daerah tersebut.
Faktor berikutnya adalah terkait permintaan masyarakat. Dia menjelaskan jika teknologi fixed broadband di tanah air sudah bisa mencapai 1 Gbps.
Namun perlu dorongan lagi untuk masyarakat bisa menggunakan internet lebih dari bandwidth yang disewanya. Menurutnya perlu ada solusi untuk membangun hal tersebut.
"Perlu ada solusi inovatif juga supaya men-generate demand dan kebutuhan masyarakat bisa bertambah dalam penggunaan fixed broadband," jelas Ari.
ICON+ adalah anak usaha PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang layanan akses internet sambungan tetap. Layanan internet disediakan ICON+ memanfaatkan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikanserat optik PLNdan memaksimalkan hak jaringan PLN, yang dikenal dengan Right of Ways.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Waduh! Internet RI Paling Lelet di Asia Tenggara
