40 Ribu Link Impor Baju Bekas Ilegal di Ecommerce Diblokir

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
06 April 2023 14:00
Konferensi Pers Penanganan Konten dan Penjualan Impor Pakaian Bekas Ilegal Melalui E-Commerce, Market Place, Social Commerce dan Media Sosial di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta (CNBC Indonesia/novina)
Foto: Konferensi Pers Penanganan Konten dan Penjualan Impor Pakaian Bekas Ilegal Melalui E-Commerce, Market Place, Social Commerce dan Media Sosial di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta (CNBC Indonesia/novina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya menghentikan perdagangan baju bekas impor ilegal terus dilakukan. Terbaru sekitar 40 ribu link dari e-commerce diblokir terkait baju bekas impor.

"Pada intinya pemerintah dan e-commerce dan social commerce sepakat untuk take down penjualan terkait barang bekas. Dan saat ini kurang lebih udah 40 ribuan link sudah di-takedown," kata Plt Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang, dalam konperensi pers di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Logistik Idea (Indonesian Ecommerce Association), Even Alex Chandra menjelaskan jika pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk kepolisian, kementerian perdagangan, dan kementerian kominfo.

Dia juga meminta untuk masyarakat bisa melaporkan produk-produk ilegal tersebut. Dengan begitu pihaknya dapat segera melakukan tindakan pada mereka.

"Dukungan dari masyarakat melaporkan ada produk yang ilegal yang sekiranya mengganggu agar bisa melakukan tindakan," jelasnya.

Sementara itu terungkap pula banyak pelaku pedagang baju bekas ilegal yang berusaha terhindar dari pemblokiran. Yakni dengan mengganti-ganti keyword pencarian.

Dia menambahkan jika ke depannya pihak platform akan melakukan pemantauan. "Ke depannya teman-teman, dari e-commerce dan social commerce melakukan pemantauan," jelasnya.

Para pelaku pedagang ilegal itu juga melakukan modus untuk tidak terblokir. Yakni dengan mengganti keyword usai konten mereka di e-commerce telah diturunkan.

"Jujur aja teman-teman menyampaikan modusnya macam-macam, sudah take down, ganti istilah lagi," ungkapnya. "Jadi emang kecermatan dari teman-teman perdagangan barang bekas bisa selesai".


(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raksasa Toko Online PHK 10 Ribu Pegawai, Ecommerce Terancam?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular