Babi Super Bawa Malapetaka, Ladang Jagung hingga Rusa Dibabat

Demis Rizky Gosta, CNBC Indonesia
06 April 2023 14:40
Babi super Sanglochon yang merupakan persilangan antara babi dan babi hutan.
Foto: Miguel Tremblay/CC0

Jakarta, CNBC Indonesia - Spesies hasil persilangan antara babi ternak dan babi hutan membawa malapetaka di Amerika Serikat dan Kanada. Ratusan 'babi super' merusak lahan perkebunan dan membunuh spesies hewan lokal di penjuru utara Amerika.

Asal usul babi super adalah spesies babi hutan Eropa yang dibawa ke Kanada pada 1980-an. Tujuannya adalah untuk dijadikan sumber daging babi untuk sajian menu eksotis di restoran mahal.

Kemudian, para peternak Kanada mulai mengawinkan silang babi hutan Eropa dengan babi ternak lokal. Hasilnya, adalah bagi yang berukuran jauh lebih besar. Spesies babi baru ini memilik bulu yang lebih tebal, sehingga mampu bertahan hidup lebih baik di iklim dingin Kanada.

Permasalahannya, di alam bebas, babi super ini membawa malapetaka. Karakter yang membuat 'babi super' menghasilkan 'daging mahal', membuat mereka membawa masalah besar di ekosistem.

Spesies babi super yang bisa tumbuh hingga 300 kilogram, bisa hidup di semua lingkungan, hutan hingga padang. Mereka juga bisa memakan hampir segalanya, mulai dari kodok, burung, bebek, hingga angsa. Bahkan, ada peneliti yang menemukan sisa rusa di perut mereka.

Pergerakan babi super juga merusak lingkungan sekitarnya, baik alam bebas maupun lahan pertanian. Mereka mencaplok hampir semua tanaman pangan, terutama jagung. Lebih parah dari hama lainnya, babi super merusak tanaman dengan mencabutnya dari akarnya.

"Saat mereka merangsak dengan tubuh yang besar mereka, seluruh lahan yang dilewati rusak. Mereka menggali akar tanaman, larva, apapun yang mereka bisa makan di tanah," kata Ryan Brook, peneliti di University of Saskatchewan, dikutip dari Insider pada Kamis (6/4/2023).

Invasi babi super berawal dari anjloknya permintaan atas daging babi hutan pada 2001. Harga yang jatuh, membuat peternak menelantarkan spesies tersebut. Menurut Brook, bahkan salah satu peternakan melepas sekitar 300 babi super  ke alam bebas.

Hasilnya, jumlah babi super liar di Kanada meledak dalam dua dekade terakhir. Kini, babi super dari Kanada mulai bermigrasi ke Amerika Serikat.

Departemen Pertanian AS memperkirakan babi liar telah menyebabkan kerusakan senilai US$ 2,5 miliar setiap tahun ke industri pertanian AS. Kebanyakan kerusakan tersebut terjadi di bagian selatan AS yang iklimnya hangat, seperti Texas dan Florida.

Di sisi lain, babi super dari Kanada bisa bertahan di iklim dingin seperti Idaho, Montana, Dakota Utara, dan Minnesota.

Beberapa pihak di AS, menyatakan masalah babi super ini bisa diatasi dengan memberikan izin perburuan untuk spesies tersebut. 

Namun, perburuan malah bisa membuat malapetaka menyebar. Brook mengatakan perburuan di Kanada gagal menghambat pertumbuhan jumlah babi super di alam liar. Spesies tersebut justru makin menyebar ke wilayah yang lebih luas sehingga pertumbuhan populasinya makin laju.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular