Smartfren Stop Rugi 20 Tahun, Ternyata Berkah Aksi Tahun Lalu
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Smartfren Telecom Tbk. akhirnya mencetak laba setelah 20 tahun rugi. Pemicunya adalah pendapatan dari lini bisnis enterprise dan keuntungan dari investasi di PT Mora Telematika Indonesia Tbk. yang tahun lalu melepas sahamnya ke publik.
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyatakan bahwa untuk pertama kalinya laporan keuangan perusahaan dicatat dengan "tinta biru".
Kontribusi pendapatan dari ekspansi perusahaan ke lini business-to-business melengkapi kesuksesan perusahaan terus menambah jumlah pelanggan di persaingan industri telekomunikasi yang makin ketat. FREN kini melayani 32 juta pengguna mobile.
"Sejarah Smartfren, profit pertama dalam 20 tahun. Tidak merah terus, akhirnya biru," kata Merza, Senin (3/4/2023).
Smarfren melaporkan laba bersih yang bisa diatribusikan ke entitas induk senilai Rp 1,06 triliun pada 2022, berbalik dari kerugian Rp 435 juta pada 2021.
Pendapatan usaha perusahaan yang berkode saham FREN tersebut naik dari Rp 10,46 triliun pada 2021 menjadi Rp 11,2 triliun pada 2022. Beban usaha pada periode yang sama juga naik dari Rp 3,85 triliun menjadi Rp 4,04 triliun.
Salah satu catatan yang mencolok dari laporan keuangan FREN adalah pada pos keuntungan dari investasi dalam saham yang melonjak dari Rp 118,73 miliar pada 2021 menjadi Rp 1,64 triliun pada 2022.
Keuntungan ini diraih dari investasi FREN di Moratel dan Dalligent Solutions. Smarfren, lewat anak usahanya, memiliki 18,32% dari seluruh saham Moratel dan 10% dari saham Dalligent Solutions.
FREN juga mencatatkan kenaikan signifikan pada pos pendapatan lain-lain yaitu dari Rp 369,38 miliar menjadi Rp 643,68 miliar. Chief Commercial Officer Smartfren Andrijanto Muljono mengatakan bahwa perusahaan tahun lalu juga mulai menggarap segmen bisnis UMKM.
Salah satu andalan unit B2B FREN adalah posisi perusahaan sebagai mitra resmi Zoom, sehingga bisa menawarkan biaya langganan yang lebih murah.
(dem)