Fakta MQ-9 Reaper, Drone Canggih AS yang Dilumpuhkan Rusia

Redaksi, CNBC Indonesia
17 March 2023 16:15
Drone tipe Mq-9 Reaper di Naval Air Station (NAS) di Sigonella, Sisilia, pangkalan intervensi Amerika dengan peralatan terbaik di Mediterania pada 29 April 2022 di Catania, Italia. Hampir 2.200 tentara Amerika dan keluarga mereka tinggal di pangkalan Angkatan Laut AS di pulau Italia Sisilia. (Fabrizio Villa/Getty Images)
Foto: Drone tipe Mq-9 Reaper di Naval Air Station (NAS) di Sigonella, Sisilia, pangkalan intervensi Amerika dengan peralatan terbaik di Mediterania pada 29 April 2022 di Catania, Italia. (Getty Images/Fabrizio Villa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Drone canggih AS, MQ-9 Reaper, bertabrakan dengan jet tempur Rusia di atas Laut Hitam yang merupakan wilayah internasional. Insiden ini menandai 'pergulatan udara' pertama AS-Rusia sejak invasi dilancarkan ke Ukraina.

Akibatnya, hubungan kedua negara akan makin memanas. Dalam video yang dirilis Pentagon, tampak sejumlah jet tempur Su-27 milik Rusia sengajar mengambil jarak dekat dengan drone AS

Jet tempur Rusia juga membuang bahan bakar ke MQ-9 Reaper. Rekaman video berakhir dengan gambar baling-baling drone yang rusak dan akhirnya jatuh ke dalam Laut Hitam.

Dikutip dari Guardian, Jumat (17/3/2023), MQ-9 Reaper adalah drone besar tanpa awak yang diproduksi oleh General Atomics. Drone tempur ini dioperasikan dari jarak jauh oleh dua orang.

Satu orang berperan sebagai pilot dan satu lagi mengoperasikan sensor dan senjatanya. MQ-9 Reaper memiliki panjang 11 meter, sementara rentang sayap lebih dari 22 meter.

Drone canggih ini mampu terbang selama lebih dari 27 jam dengan kecepatan sampai 480 kilometer per jam. MQ-9 Reaper dapat terbang setinggi 15 kilometer dan mondar mandir di sekitar target incaran, sehingga sangat cocok untuk pengintaian.

Harganya sangat mahal, di mana 1 unit MQ-9 Reaper yang terdiri dari 4 drone biayanya tembus US$ 56,5 juta (Rp 869 miliar).

Angkatan Udara AS menyebut fungsi utama MQ-9 Reaper adalah mengumpulkan informasi intelijen dan di saat yang sama bisa menyerang target secara akurat.

Drone ini bisa membawa rudal mematikan Hellfire sampai 16 unit, sama dengan kapasitas penampungan helikopter tempur Apache.

Penggunaan drone semacam ini untuk militer AS sudah rutin sejak 1995, ketika pendahulu Reaper yaitu Predator, dikerahkan untuk mendukung serangan NATO di Serbia.

Predator juga banyak digunakan dalam perang Irak dan Afghanistan, di mana serangannya terkadang juga menimbulkan korban sipil. Predator pensiun pada tahun 2017, digantikan oleh MQ-9 Reaper ini yang menjadi drone utama bagi angkatan udara AS.


(tib)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular