Ironis! Karyawan SVB Dapat Bonus Rp 2,1 M Sebelum Bangkrut
Jakarta, CNBC Indonesia - Pegawai Silicon Valley Bank (SVB) mendapat bonus tahunan beberapa jam sebelum salah satu bank terbesar di AS itu diumumkan kolaps. SVB merupakan tumpuan bagi ekosistem startup di AS dan negara-negara lain.
Adapun pembayaran bonus tahunan pegawai adalah hasil kerja keras mereka sepanjang 2022. Laporan tak mengungkap berapa besaran totalnya.
Namun, kisaran bonus pegawai mulai dari US$ 12.000 (Rp 184 juta)) untuk jabatan associate hingga US$ 140.000 (Rp 2,1 miliar) untuk managing director. Posisi lain bisa mendapat kurang lebih US$ 2.263 (Rp 34 juta).
Pegawai SVB cabang negara lain dijadwalkan akan mendapat bonus tahunan mereka pada pekan ini, dikutip dari YahooFinance, Senin (13/3/2023). Pasalnya, SVB cabang lain tak terkena -atau belum- dampak kolapsnya bank pusat.
Menurut laporan Bloomberg pada 2019 lalu, karyawan SVB memiliki gaji rata-rata US$ 250.683 (Rp 3,8 miliar). Angka itu membuat SVB sebagai salah satu perusahaan dengan gaji tertinggi.
Pada 9 Maret lalu, data Glassdoor menyebut gaji tertinggi di SVB adalah posisi managing director, yakni sebesar US$ 583.566 (Rp 8,9 miliar).
CEO SVB, Greg Becker, langsung hengkang setelah bank tersebut diumumkan kolaps. Ia mengirimkan video berdurasi 2 menit ke seluruh pegawai yang menyebut dirinya tak lagi membuat keputusan strategis di SVB.
The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengambil alih bank tersebut pada Jumat (10/3) pekan lalu setelah dinyatakan bangkrut oleh regulator California. Kejatuhan SVB disebabkan krisis modal, di mana bank gagal mengumpulkan US$ 2,3 miliar dan menyebabkan sahamnya anjlok.
FDIC lantas mengirimkan email ke beberapa pegawai SVB yang menawarkan mereka tetap bekerja hingga 45 hari ke depan. Per Desember lalu, SVB pusat memiliki 8.553 karyawan.
(tib)