Gelombang PHK Startup RI dan Big Tech Dunia 2023, Ini Datanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2023 baru berjalan tiga bulan, tetapi sudah banyak perusahaan yang melanjutkan tren PHK. Ini terjadi bagi raksasa teknologi dunia, termasuk juga perusahaan Indonesia.
Pemangkasan jumlah terbaru diumumkan oleh GoTo dan Shopee. Keduanya diketahui pula telah melakukan kebijakan yang sama beberapa waktu lalu.
Sebelumnya sudah ada Google hingga Ericsson yang dilaporkan juga melakukan PHK massal. Berikut informasi selengkapnya, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Senin (13/3/2023):
1. Google/Alphabet
Alphabet harus membuka tahun dengan melepaskan 12 ribu pegawai atau 6% dari jumlah seluruh pegawainya. Kebijakan PHK terjadi secara global dan berdampak langsung pada kantor Amerika Serikat (AS).
Pemangkasan jumlah pegawai terjadi pada seluruh tim. Termasuk tim perekrutan dan sejumlah fungsi perusahaan, serta sejumlah tim teknik dan produk.
2. OLX
OLX Indonesia juga sempat dikabarkan melakukan PHK pada ratusan karyawan. DealstreetAsia melaporkan OLX Group akan melakukan pengurangan karyawan di Indonesia sebanyak 300 orang dari 1.000 orang pegawainya.
Arah bisnis juga akan diubah, yakni dari bisnis ke konsumen (business to consumer/B2C) menjadi konsumen ke bisnis (consumer to business) dan bisnis ke bisnis (business to business/B2B).
3. Ericsson
![]() |
Raksasa telekomunikasi, Ericsson mengumumkan melakukan PHK pada 8.500 karyaan di seluruh dunia. CEO Ericsson, Borje Ekholm menjelaskan mekanismenya diatur sesuai kebijakan masing-masing.
Ekholm juga mengatakan pemberitahuan PHK pada karyawan di sejumlah negara telah diberitahu sebelumnya. Namun Ericsson juga tak merinci negara mana yang telah memakan anak ini.
4. Apple
Apple juga melakukan PHK pada sejumlah karyawannya. Ini tak lama setelah CEO Tim Cook meyakini semua orang jika PHK adalah pilihan terakhir.
Melansir India Today, laporan New York Times menyebutkan Apple memecat ratusan karyawan kontraktor. Mereka merupakan karyawan kontrak oleh pihak ketiga dan bekerja dengan pihak ketiga.
5. Yahoo
Yahoo merumahkan 1.600 orang. Hampir setengahnya dilaporkan berasal dari divisi iklan. Pengumuman PHK pada Februari lalu, perusahaan berencana mengurangi 20% pegawai secara global.
Menurut Axios, dari total yang di PHK sekitar 1.000 karyawan Yahoo juga bernasib sama.
6. eBay
![]() |
Raksasa ecommerce eBay mengumumkan rencana PHKnya pada 500 pegawai atau 4% dari total seluruh pekerja. CEO Jamie Iannone menyebutkan alasan PHK itu akibat memeriksa ekonomi global akan sulit selama beberapa bulan.
Dengan langkah tersebut, diharapkan dapat memberikan pengalaman terbaik untuk pembeli. Selain juga dapat membantu perusahaan berfokus pada area yang berdampak.
7. Fazz
Fintech ini melakukan reorganisasi pada awal Maret lalu, termasuk PHK. Namun tak ada jumlah pasti berapa jumlah yang terdampak keputusan ini.
"Sayangnya, kami tidak dapat mengungkapkan angka pastinya karena kerahasiaan bisnis," kata juru bicara Fazz, dalam keterangan kepada CNBC Indonesia.
8. Bibit
Bibit dilaporkan melakukan PHK pada puluhan karyawannya. PR & Corporate Communication Lead Bibit, William tidak memberikan bantahan atas kabar PHK di perusahaannya.
Dia hanya mengatakan Bibit seperti perusahaan lainnya yang melakukan tinjauan atas kinerja di berbagai fungsi. Dengan begitu bisa memastikan bisnis mencapai tujuan yang diinginkan.
9. Shopee
![]() Salah satu fasilitas yang dihadirkan di Kampus UMKM Ekspor Solo (Tangkapan Layar) |
Shopee kembali melakukan PHK. Pihak Shopee Indonesia telah mengonfirmasi langkah penyesuaian itu yang dikarenakan untuk melakukan peningkatan efisiensi operasional.
Namun perusahaan tidak memberikan angka pasti berapa banyak pegawai yang terdampak. Shopee Indonesia hanya mengatakan PHK akan dilakukan dengan mengikuti perundang-undangan dengan pemberitahuan 14 hari kerja sebelum tanggal kerja terakhir.
10. GoTo
GoTo kembali mengumumkan melakukan PHK, yang kali ini berdampak pada 600 karyawannya. Ini dilakukan sebagai cara melakukan sejumlah penyesuaian untuk memperkuat operasional.
Salah satunya melakukan konsolidasi sejumlah bisnis dan tim. Diharapkan organisasi bisa lebih ramping dan siap saat menanggapi permintaan pasar.
[Gambas:Video CNBC]