China Lockdown Lagi, Ada Flu Misterius Lebih Parah dari Covid

Tech - Redaksi, CNBC Indonesia
10 March 2023 17:20
Pasien berbaring di tempat tidur di samping loket tertutup di bagian gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Shanghai, China 3 Januari 2023. (REUTERS/Staff) Foto: Pasien berbaring di tempat tidur di samping loket tertutup di bagian gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Shanghai, China 3 Januari 2023. (REUTERS/STAFF)

Jakarta, CNBC Indonesia - China baru saja mencabut kebijakan 'zero-Covid', yang artinya warga sudah bisa menjalani kehidupan normal seperti sebelum pandemi menyerang.

Namun, kota Xi'an di China bagian utara agaknya bakal kembali memberlakukan penutupan akses alias lockdown. Pemberitahuan darurat dilayangkan pada Rabu (8/3) pekan ini.

Xi'an yang merupakan ibu kota provinsi Shaanxi memperbolehkan otoritas lokal untuk menutup sekolah dan bisnis jika virus flu misterius makin menyebar.

Belakangan, kasus influenza menyebar di Xi'an. Hal ini membuat pemerintah setempat panik dan melayangkan pemberitahuan darurat.

Survei WHO bulan ini mengatakan bahwa kasus influenza di provinsi selatan dan utara China terus meningkat. Pada 22 Februari lalu, Beijing Center for Disease Control and Prevention melaporkan jumlah kasus influenza telah melampaui kasus Covid tahun ini.

Namun, kota berpenduduk 13 juta orang itu mendapat protes dari warga setempat. Pasalnya, mereka tak ingin lockdown selama sebulan yang ditetapkan pada 2021 lalu kembali terjadi.

"Apakah tidak cukup menyiksa kami sampai harus melakukannya [lockdown] lagi dan lagi?", kata seorang warga melalui akun Weibo, yakni Twitter ala China, dikutip dari Bloomberg, Jumat (10/3/2023).

"Jika harus lockdown karena influenza, berarti selalu harus seperti itu tiap kali musim flu datang? Kami tak mau mundur ke belakang," ia mlanjutkan.

Warga lainnya mendukung hal tersebut dengan mengatakan bahwa kebijakan lockdown membuat warga cemas. "Banyak yang tak setuju dengan kebijakan ini," kata dia.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bukan Demam, Gejala Awal Covid Varian Baru Sering Diacuhkan


(tib)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading