Investor Akulaku Dikabarkan Mau Jual Saham US$ 100 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham Akulaku diberitakan berencana melepas sebagian kepemilikan mereka di perusahaan fintech tersebut. Kabarnya, nilai saham yang ingin dilepas mencapai US$ 100 juta.
Tech in Asia mengabarkan bahwa pemegang saham preferen di Akulaku berencana menjual saham mereka di harga yang murah 20-30 persen dari valuasi saham Akulaku di ronde pendanaan terakhir mereka.
CNBC Indonesia telah menghubungi Akulaku untuk meminta konfirmasi atas kabar ini.
Akulaku adalah salah satu startup yang meraup pendanaan jumbo sepanjang 2022.
Terhitung, dua kali dalam setahun mereka menerima suntikan dana dengan jumlah fantastis, yakni dari Siam Commercial Bank Plc, dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).
Suntikan dana dari Siam Commercial Bank datang awal tahun ini, dengan total pendanaan baru sebesar US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,5 triliun.
Tambahan modal dari salah satu bank terbesar di Thailand itu mengikuti putaran pendanaan US$ 125 juta (Rp 1,78 triliun) pada tahun 2021 yang dipimpin bersama dengan perusahaan investasi multi-aset Hong Kong Silverhorn Group, ungkap Akulaku dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, dana dari MUFG baru saja diberikan. Akulaku mendapat pendanaan sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun bank terbesar di Jepang itu.
Ini adalah bagian dari investasi strategis. Akulaku dan MUFG berencana untuk berekspansi ke pasar dan produk baru bersama-sama pada tahun 2023.
Akulaku adalah salah satu pemegang saham mayoritas di Bank Neo Commerce (BBYB). Kepemilikan saham Akulaku di BBYB menjadi 3,08 miliar lembar saham atau dari yang sebelumnya 23,04% menjadi 27% perubahan.
[Gambas:Video CNBC]
(dem)