
Covid Minggir Perang Lewat, Jokowi Paling Ngeri Bahaya Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi mengungkapkan bahaya yang paling ditakuti oleh pemerintah seluruh dunia. Ternyata, bukan potensi Perang Dunia III atau pandemi baru.
"Apa yang ditakuti oleh dunia saat ini? Bukan lagi pandemi, bukan lagi perang," kata Presiden dalam pembukaan Rakornas Penanggulangan Bencana, Kamis (4/2/2023).
Jokowi menjelaskan bahwa semua negara kini paling takut dengan dampak perubahan iklim. Bahaya perubahan iklim, jelasnya, lebih mengerikan dari pandemi Covid-19 atau perang besar.
Perubahan iklim, misalnya, menyebabkan frekuensi bencana alam di seluruh dunia naik drastis. Indonesia adalah salah satu negara yang paling terdampak dari fenomena ini.
"Indonesia menempati tiga teratas paling rawan bencana. Negara kita ini naik 81 persen frekuensi bencana alamnya," kata Presiden.
Pada 2010, paparnya, ada 1.945 bencana di Indonesia. Jumlah tersebut melonjak menjadi 3.544 bencana sepanjang tahun lalu.
Bencana yang terjadi tidak hanya gunung meletus atau banjir karena tanah longsor. RI juga rawan bencana gempa bumi serta bencana non-alam.
"Oleh sebab itu, siaga dan waspada itu menjadi kunci baik tahap prabencana pada tahap tanggap bencana maupun pasca bencana semuanya harus disiapkan dan dikelola dengan baik," kata Jokowi.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jabodetabek Hujan Angin Kencang, Netizen Geruduk Twitter BMKG