Terungkap, Ini Alasan Warga RI Ogah Beli HP Baru

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 02/03/2023 10:55 WIB
Foto: Thamrin City (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar smartphone Indonesia anjlok untuk pertama kalinya pada 2022 setelah 13 tahun terus-terusan tumbuh. Salah satu penyebab penurunan 14,3% itu adalah karena masyarakat masih enggan beli HP baru.

Dalam laporan IDC, daya beli masyarakat terdampak karena adanya inflasi. Khususnya ini terjadi pada masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah yang berfokus untuk memenuhi kebutuhan primernya.

Selain itu, masyarakat juga disebut tengah melakukan pengalihan pengeluaran. Salah satunya sektor transportasi mengingat mobilitas sudah mulai tinggi setelah kasus Covid-19 melandai.


Penurunan pasar smartphone tanah air juga disebut akibat adanya masalah hambatan rantai pasokan perangkat. Masalah ini menimpa sektor tersebut pada paruh pertama tahun 2022 lalu.

IDC juga melaporkan jumlah ponsel yang dikirim tahun lalu di Indonesia juga mengalami penurunan. Yakni dari 40,9 juta unit pada 2021 menjadi 35 juta unit tahun lalu.

Untuk tahun 2023, nampaknya pasar smartphone Indonesia bisa sedikit bernapas lega. Dengan skenario positif, Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia mengatakan kemungkinan akan tumbuh satu digit.

"Skenario yang lebih positif dapat membuka kemungkinan pertumbuhan kecil di angka satu digit, pada saat dunia berjuang melawan inflasi, pergerakan kurs, ketegangan geopolitik, dan kebijakan-kebijakan moneter," jelasnya dalam keterangan resmi.

Namun ini bukan berarti daya beli masyarakat kembali lagi. Dia menyatakan masyarakat masih berhati-hati untuk mengeluarkan pendapatannya membeli smartphone baru.

Vanessa juga menjelaskan ponsel harga murah juga akan tertekan. Sebab masyarakat akan lebih membelanjakan uangnya pada sekotr lain.

Sementara itu, sejumlah vendor HP juga disebut akan memperluas portofolio produknya pada kelas atas. Untuk ponsel segmen premium, dia menjelaskan akan lebih tahan banting karena dirasa tahan lama.

"Lain halnya dengan segmen-segmen premium yang diperkirakan akan lebih tahan banting karena adanya tendensi dari sisi konsumen untuk memiliki smartphone yang lebih tahan lama dan memiliki spesifikasi lebih baik. Di sisi lain, vendor-vendor smartphone juga berfokus untuk memperluas portofolio kelas atas mereka," kata Vanessa.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center


Related Articles