AS Siapkan Robot Pembunuh, Dipakai Ukraina Tahun Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Amerika Serikat mulai fokus terhadap pengembangan dan penggunaan senjata otomatis. Hal ini tampak dari pembaruan arahan Departemen Pertahanan AS yang dirilis pada 25 Januari 2023.
Dalam arahan baru, senjata berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan dikembangkan lebih jauh. Hal ini menyusul rencana serupa yang dirilis NATO pada 13 Oktober 2022.
NATO berencana memperkuat teknologi sekutu dengan mengembangkan 'robot pembunuh' (killer robots), dikutip dari Gizmodo, Selasa (28/2/2023).
Fokus baru militer AS ini memetik pelajaran dari operasi tempur baru-baru ini di Ukraina dan Nagorno-Karabakh. AI disebut akan memegang peran krusial dalam peperangan masa depan.
Banyaknya korban di Ukraina memancing tekanan bagi sekutu untuk mengembangkan senjata otomatis. Misalnya saja robot yang bisa memilih, memburu, dan menyerang target lawan secara otomatis tanpa arahan manusia.
Menteri transisi digital Ukraina, Mykhailo Fedorov mengatakan pengembangan senjata otomatis merupakan langkah logis dan tak terelakkan. Ia sesumbar anggota militer bisa melihat robot otomatis dalam waktu 6 bulan ke depan.
Senjata otomatis diharapkan bisa mencegah korban berjatuhan. Mereka juga bisa membantu anggota militer membuat keputusan cepat di lapangan.
Kritik untuk pengembangan robot pembunuh AS
Namun di satu sisi, para kritikus dan aktivits telah mengadvokasi selama lebih dari satu dekade untuk melarang penelitian dan pengembangan sistem senjata otomatis.
Mereka melihat ke masa depan. Sistem senjata otomatis dirancang khusus untuk menargetkan manusia, bukan hanya kendaraan, infrastruktur, dan senjata lainnya. Para kritikus berpendapat bahwa keputusan masa perang atas hidup dan mati harus tetap berada di tangan manusia.
Bersama dengan Human Rights Watch, The Campaign to Stop Killer Robots berpendapat bahwa sistem senjata otonom tidak memiliki penilaian manusia yang diperlukan untuk membedakan antara warga sipil dan target militer.
Mereka juga menurunkan ambang perang dengan mengurangi risiko yang dirasakan, dan mereka mengikis kendali manusia yang berarti atas apa yang terjadi di medan perang.
(tib)