Duit Habis Buat Bikin ChatGPT, Google PHK Robot Pekerja

Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 24/02/2023 16:00 WIB
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Jakarta, CNBC Indonesia - Google baru saja melakukan PHK yang berdampak pada 12.000 karyawannya bada bulan lalu. Angka itu setara 6% dari total karyawan raksasa teknologi tersebut.

Setelah PHK, Google buru-buru mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) bernama 'Bard'. Pasalnya, Google tak ingin disalip OpenAI, perusahaan pengembang ChatGPT yang tengah populer.

Pengembangan teknologi baru tentu memakan biaya yang besar. Baru-baru ini, Direktur Alphabet yang merupakan induk Google, John Henessy, mengestimasikan Bard yang dipasangkan pada Search bisa memakan ongkos 10 kali lipat dibandingkan teknologi keyword tradisional yang selama ini digunakan.


Firma SemiAnalysis memprediksi Bard akan memakan biaya sekitar US$ 3 miliar atau setara Rp 45 triliun, dikutip dari Metro, Kamis (24/2/2023).

Google 'PHK' Robot

Di tengah banyaknya biaya yang perlu dikeluarkan, Google harus memikirkan cara memangkas ongkos di sektor lain. Salah satunya adalah melakukan 'PHK' untuk robot pekerjanya.

Robot tersebut bertugas membersihkan meja di kantin, memisah sampah, dan membuka pintu di area kantor Google. Proyek ini dikembangkan Everyday Robots, salah satu startup di bawah naungan Alphabet sejak 2010.

Juru bicara Google mengatakan proyek tersebut terpaksa disetop sebagai bagian dari pemangkasan biaya. Lantas, bagaimana nasib karyawan yang mengembangkannya?

"Beberapa teknologi dan tim yang mengembangkan robot ini akan dikonsolidasi ke proyek robot di divisi Google Research," kata Denise Gamboa, Director of Marketing and Communications Everyday Robots.


(tib)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat