Komputer Lolos Wawancara Kerja Google, Ditawarkan Gaji Tinggi

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 13/02/2023 09:40 WIB
Foto: Demonstran selama unjuk rasa Serikat Pekerja Alfabet di New York, AS, pada Kamis, 2 Februari 2023. Protes terkait dengan PHK Google baru-baru ini yang menyebabkan 12.000 karyawan kehilangan pekerjaan. (Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah chatbot disebut berhasil lolos dalam wawancara kerja untuk menjadi pegawai di Google. Komputer itu berhasil mendapatkan posisi L3 untuk posisi coding dan gaji fantastis.

Chatbot yang lolos wawancara kerja adalah ChatGPT, yang viral beberapa waktu terakhir. Laman PCMag mencatat L3 dianggap sebagai level pemula tetapi gajinya mencapai US$183 ribu (Rp 2,7 miliar).

Berdasarkan dokumen internal, posisi itu didapatkan setelah uji coba dari pengujian Google pada sejumlah chatbot AI.


Proses wawancara itu bergantung pada pertanyaan teknis. Termasuk menyertakan contoh pertanyaan seperti 'ceritakan saat.... di Facebook atau Amazon. Namun untuk pertanyaan itu bisa menjadi penghalang memperkerjakan ChatGPT, catat PCMag.

"Luar biasa ChatGPT dipekerjakan di L3 saat diwawancarai untuk posisi coding," kata salah satu catatan dalam dokumen internal, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (13/2/2023).

Namun dokumen tersebut tidak menyatakan soal Lamda apakah akan menjadi pegawai yang baik. Lamda atau Language Model for Dialogue Applications (model bahasa untuk aplikasi percakapan) merupakan proyek AI milik Google, yang juga mendasari chatbot perusahaan bernama Bard.

Lamda ditanya juga kemungkinan soal ChatGPT dan mesin coding milik Alphabet bernama AlphaCode lolos wawancara kerja programmer.

"Tidak, ChatGPT dan AlphaCode tidak akan menggantikan programmer," kata Lamda. Teknologi itu juga menambahkan penjelasan termasuk 'pemrogram adalah sebuah tim' dan chatbot 'bisa membantu pekerjaan lebih efisien', serta memastikan dalam sebuah tim programmer kreativitas dan seni manusia masih belum tergantikan.

"ChatGPT atau Alphacode tidak mungkin menggantikan programmer," ucap ChatGPT. "[Karena] tidak sepenuhnya mampu menggantikan keahlian dan kreativitas pemrogram manusia".

ChatGPT mengatakan pemrogram merupakan bidang yang kompleks. Pekerjaan itu juga butuh pemahaman mendalam soal ilmu komputer prinsip dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat