Sedot Memori Galaxy S23 Sampai 60GB, Apa Itu Bloatware?

Redaksi, CNBC Indonesia
08 February 2023 12:25
Penampakan Galaxy S23, S23 Plus, S23 Ultra. doc Intan Rakhmayanti Dewi
Foto: Penampakan Galaxy S23, S23 Plus, S23 Ultra. doc Intan Rakhmayanti Dewi

Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung Galaxy S23 Ultra yang baru dirilis pada 2 Februari lalu tiba-tiba bikin heboh jagat maya. Pasalnya, netizen mengeluhkan soal 'bloatware' yang menyedot 60GB memori di HP premium andalan pabrikan Korea Selatan tersebut.

Salah satunya akun bernama @alexmaxham. Ia mengatakan 'system' Galaxy S23 meraup 60GB dari kapasitas penyimpanan total yang tersedia. Padahal, normalnya sistem software pada HP 'cuma' mengambil sekitar 20GB bahkan kurang dari itu.

Menurut laporan MacWorld, lini iPhone bahkan cuma mengambil sekitar 12GB hingga 17GB kapasitas memori internal untuk sistem software. Pengguna iPhone bisa mengembalikan 4,5GB memori internal mereka dengan menghapus beberapa aplikasi bawaan (pre-installed apps).

Yang menjadi pertanyaan besar, apa itu bloatware yang menyedot memori Galaxy S23 Ultra sampai 60GB? Pertama-tama, perlu dicatat bahwa sistem software penyedot memori di perangkat flagship ini juga mencakup One UI 5.1, yakni sistem antarmuka berbasis Android 13 yang menjalankan keseluruhan perangkat.

Sistem operasi tersebut biasa menyematkan pre-installed apps yang otomatis tersedia ketika pertama kali menyalakan HP setelah dibeli. Misalnya saja paket aplikasi Google seperti Gmail, Google Maps, Google Photos, Google Drive, dll. Ada juga aplikasi dari pihak ketiga seperti Netflix, Facebook, dan WhatsApp.

Selain itu, bagi pengguna HP Samsung pasti sudah tak asing dengan banyaknya aplikasi bawaan Samsung yang sebenarnya cuma seperti kloning dari aplikasi bawaan Google.

Jadi, di HP Samsung, pengguna mendapatkan dua browser, dua voice assistant, dua aplikasi pesan singkat, dua aplikasi keyboard, dan sebagainya.

Sebagian dari aplikasi bawaan Samsung pun tak bisa dihapus. Beberapa di antaranya adalah Samsung Internet, Samsung Members, Samsung Music, Samsung Kids, Bixby Dictation, Samsung Health, dan masih banyak lagi.

Inilah yang kemudian disebut bloatware. Penyebutan lebih formalnya adalah potentially unwanted programs (PUP). Selain yang kasat mata, bloatware atau PUP juga ada yang tak tampak dan bisa dibilang paling menguras daya komputasi.

Dikutip dari IndiaTimes, bloatware macam ini biasanya berjalan sebagai background. Alhasil, bloatware mampu menyedot memori dan konsumsi baterai, bahkan memperlambat performa HP.

Namun, ada juga sebenarnya bloatware yang berguna. Misalnya saja aplikasi maintanance untuk menjalankan perawatan perangkat. Namun lagi-lagi aplikasi semacam itu tetap menyerap daya komputasi perangkat.


(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Spek Kamera Selfie Galaxy S23 Ultra Turun, Kenapa Samsung?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular