JD.ID Bangkrut, Siapkan Karyawan Sisa untuk 'Tutup Warung'

Kartini Bohang, CNBC Indonesia
01 February 2023 12:55
Kurir JDid melintas di depan gudang JDid,Marunda, Jakarta, (31/1/2023).
Foto: Kurir JDid melintas di depan gudang JDid,Marunda, Jakarta, (31/1/2023). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - JD.ID akan menutup seluruh layanannya secara permanen pada 31 Maret 2023 mendatang. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sudah dilakukan secara beruntun. Pertama pada Mei 2022, lalu disusul tujuh bulan setelahnya pada Desember 2022.

Menurut penuturan mantan karyawan, selentingan kabar soal rencana JD.ID untuk tutup permanen sudah terendus sejak September 2022. Jejeran manajer sudah wanti-wanti akan ada PHK besar-besaran yang berujung pada penutupan layanan.

Kepada CNBC Indonesia, mantan karyawan yang enggan dicantumkan identitas aslinya itu mengaku sudah kena PHK sejak Desember lalu. Di divisi besar Marketing tempat ia bernaung, hanya tersisa sekitar 20 orang dari jumlah yang tadinya 80-an orang.

"Per tim rata-rata hanya tinggal 2 sampai 3 orang [setelah PHK Desember]. Memang sengaja disisain buat sampai tutup," kata dia pada CNBC Indonesia, Rabu (1/2/2023).

"Sebenarnya rumor akan tutup sudah ada sejak awal 2022. Tapi makin kencang dan nyata pas dapat spill di September sebelum PHK Desember. Apalagi cabang-cabangnya juga tutup," ia menambahkan.

PHK Beruntun JD.ID Berujung Tutup Permanen

JD.ID diketahui melakukan PHK dengan jumlah pegawai yang terdampak sekitar 200-an atau 30% dari total seluruhnya pada Desember 2022 lalu. Sebelumnya, pada Mei 2022, JD.ID juga sudah memangkas sejumlah karyawannya.

Menurut mantan karyawan JD.ID yang terkena dampak pada PHK Desember, e-commerce itu memberikan pilihan kepada karyawan mengenai statusnya. Apakah ingin disebut PHK atau resign.

"Kalau pilih resign, dapat pesangon yang lebih besar," ujarnya.

Ia sendiri memilih resign setelah bekerja lebih dari satu tahun di platform tersebut. Untuk hitungan pesangon, ia mendapat 2x gaji penuh sesuai masa kerja.

Selain itu, ia juga mendapat gaji penuh bulan Desember, meski tak lagi aktif bekerja di minggu pertama. Bonus lainnya berupa gaji hingga 16 Januari 2023, THR, dan bonus akhir tahun.

"Efektif terhitung resign pas 16 Januari 2023," kata dia.

Adapun kronologi PHK dinilai cukup kondusif. Karyawan dikumpulkan untuk townhall, lalu diberitahu akan ada PHK. Selanjutnya, yang terdampak akan dapat email dan keesokan harinya bertemu tim HR untuk penyampaian prosedur PHK atau resign.

Setya Yudha Indraswara, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, menjelaskan perusahaan harus melakukan langkah adaptasi sebagai cara menjawab tantangan perubahan bisnis yang terjadi belakangan.

"Langkah adaptasi perlu diambil perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat belakangan. Salah satu Langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan," kata Setya dalam keterangan resminya saat JD.ID mengumumkan PHK.

Setelah melakukan PHK, JD.iD, perusahaan patungan e-commerce China JD.com dan Provident Capital, menutup cabang logistiknya, JDL Express Indonesia.

Seperti dilansir situs resmi JDL Express Indonesia, mengumumkan status nonaktif layanan mereka per tanggal 22 Januari 2023.

"Layanan JDL Express Indonesia nonaktif per tanggal 22 Januari 2023. Apabila terdapat kendala dengan pengiriman paketmu, silakan hubungi Customer Experience kami," tulis pernyataan JDL Express Indonesia, dikutip beberapa saat lalu.

Terakhir, JD.ID akhirnya memberitahu pelanggan bahwa layanannya akan tutup permanen pada 31 Maret mendatang. Pesanan masih bisa dilakukan hingga 15 Februari 2023. Adapun layanan purna jual akan ditutup pada 15 Maret 2023.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular