
Waduh! Spotify Rugi Besar Meski Subscriber Naik, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Spotify merilis laporan pendapatan kuartal keempat (Q4) 2022. Perusahaan asal Swedia itu mengatakan bahwa meskipun perusahaan rugi, namun jumlah pelanggan (subscriber) mereka naik.
Dalam laporan yang dirilis, Spotify mengalami kerugian US$231 juta (sekitar Rp 3,5 triliun) di Q4 2022. Sementara untuk total pengguna aktif bulanan Spotify menjadi 489 juta, dibanding kuartal sebelumnya di tahun yang sama sebanyak 456 juta.
"[Pengguna Aktif Bulanan] mencatat penambahan bersih rekor tertinggi per kuartal di angka 33 juta untuk Q4, 10 juta di atas prediksi," kata perusahaan dalam dokumen keuangan lengkapnya, dikutip dari Apple Insider, Rabu (1/2/2023).
Kendati begitu, layanan streaming musik tersebut masih merugi di Q4 2022, mengikuti yang terjadi di Q3 2022 sebesar US$228 juta.
Sebagai perbandingan, di Q4 tahun 2021 Spotify mengalami kerugian operasional hanya sebesar US$7 juta. Artinya, jumlah kerugian yang dialami Spotify naik sangat tajam dibanding dengan tahun sebelumnya.
Spotify juga melaporkan angka Free Cash Flow, yang turun dari US$103 juta pada Q4 2021, menjadi kerugian US$73 juta pada kuartal terakhir.
"Seperti yang diprediksi, Free Cash Flow kami negatif pada kuartal ini. Namun, Free Cash Flow setahun penuh tetap positif dan kami berharap tren ini terus bergerak maju dalam setahun penuh." kata mereka.
Laporan pendapatan keuangan terbaru ini dibuat menyusul PHK 6% karyawan yang dilakukan baru-baru ini.
"Kalau dipikir-pikir, saya sedikit terbawa suasana dan terlalu banyak berinvestasi relatif terhadap ketidakpastian yang saya lihat di pasar," kata CEO Spotify, Daniel Ek, kepada Deadline.
"Podcast telah menjadi hambatan di sisi margin kotor. Beberapa investasi berhasil, beberapa tidak. Beberapa acara berhasil, beberapa tidak berjalan seperti yang kami harapkan." imbuhnya.
Spotify menyalahkan kerugian yang terjadi di perusahan karena pergerakan mata uang, dan campur tangan geografis yang tidak menguntungkan dari biaya karyawan terhadap pendapatan.
Momentum itu mengikuti pemecatan 600 staf. Dalam posting blog, Daniel Ek mengatakan bahwa "secara pribadi, perubahan ini akan memungkinkan saya untuk kembali ke bagian di mana saya melakukan pekerjaan terbaik saya."
(tib)
Next Article Spotify Playlist in a Bottle Lagi Viral, Ini Cara Buatnya


Dukcapil Serahkan Data Warga RI ke Dirjen Pajak, Termasuk Fitur Wajah

Potret Detik-Detik Tsunami 4 Meter Hantam Rusia Usai Gempa M 8,7

Barat Terpecah, Ramai-Ramai Siap Akui Kedaulatan Negara Palestina

Potret Sederet Tokoh & Pejabat Melayat ke Rumah Duka Kwik Kian Gie

Laba Emiten Pertanian (DGWG) Lompat 64%, Ini Penyebabnya

Potret 'Neraka Bocor' di AS, Warga Menjerit-Suhu Tembus Rekor

HP China Minggir, Ponsel Buatan India Mendadak Laku Keras
