
Dulu Cleaning Service, Jadi Pendiri Startup Berharta Rp 29 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Roda kehidupan berputar, begitu juga milik Lee Su-Jin, pendiri startup asal Korea Selatan yang dulunya cleaning service . Saat usianya 23 tahun, dia hanya seorang cleaning service di love hotel. Namun sekarang ia memiliki kekayaan yang mencapai Rp 29 triliun.
"Hari demi hari, saya merasa sengsara tetapi bertahan. Rasanya seperti mimpi sekarang," ujar Lee Su-jin, dikutip dari Bloomberg News, dikutip Kamis (26/1/2023).
Dari hasil pendapatannya, ia investasikan untuk saham dan berbisnis yang ternyata gagal. Namun kegagalan itu menjadi titik balik kehidupannya, Lee Su-Jin kembali ke hotel dengan tujuan membangun komunitas hotel dari pasokan handuk, tisu toilet, dan pemilik hotel.
Pada 2017, dia mantap mendirikan platform bernama Yanolja atau artinya 'hey lets play'. Ternyata aplikasi itu cukup populer bagi mereka yang ingin memesan love hotel atau motel di Korea Selatan.
![]() |
Dia berusaha mengubah citra buruk hotel dari kebusukan, seks, perselingkuhan dan bunuh diri dengan membujuk para pemilik penginapan.
Lee Su-Jin ingin fasilitas penginapan lebih banyak bagi orang berbisnis, keluarga, dan turis.
Upayanya berbuah manis, citra love hotel akhirnya berubah. Sebagai informasi, love hotel adalah penginapan yang bisa disewa per jam, namun biasanya digunakan untuk aktivitas seksual.
Tak sampai di sana, dia juga mengembangkan bisnis dengan cloud untuk membantu mengelola sistem reservasi dan analisis big data agar bisa memprediksi perilaku pelanggan.
Yanolja telah bekerja sama dengan 17 ribu hotel. Startup itu juga berisi 350 pegawai, yang sebagian besarnya berfokus pada riset dan pengembangan termasuk software dan desain.
Pendapatan perusahaan juga mencatatkan hasil positif. pada kuartal I-2022, Yanolja mendapatkan 10,5 miliar won (Rp 114,3 miliar) atau naik 19% dari periode yang sama. Sementara laba bersihnya melonjak dari 8,8 miliar won (Rp 95,8 miliar) ke 9 miliar won (Rp 97,9 miliar).
Perusahaan ini didukung sejumlah nama besar, seperti Softbank Vision Fund 2 sebagai pemegang saham terbesar, serta GIC Singapura, Booking.com, dan Skylake Investment yang dipimpin mantan eksekutif Samsung Electronics Chin Dae-jae.
Forbes melaporkan valuasi Yanolja pada Juli 2021 menyentuh angka US$6,7 miliar (Rp 105,8 triliun). Lee Su-Jin kabarnya memiliki 16,54% saham di perusahaan itu, sementara istri dan dua putrinya sebesar 15,8%. Kekayaan keluarga tersebut mencapai US$2 miliar atau Rp 29 triliun
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Startup RI yang Dulu Terkenal Kini Sudah Gulung Tikar