Virus Kraken Serang AS, Ahli Ungkap Bahaya Covid Varian Baru
Jakarta, CNBC Indonesia - Subvarian baru Omicron menyebar cepat di Amerika Serikat. Virus XBB.1.5 yang diberi nama 'Kraken' ini terbukti mampu menghindari antibodi dan lebih cepat menular.
Profesor di Universitas Manchester Sheena Cruickshank menjelaskan bahwa XBB.1.5 adalah subvarian rekombinasi, yaitu hasil dari penggabungan fragmen dua varian virus Covid.
"Dua strain Omicron BA.2 yang berbeda bergabung untuk menciptakan ini. Sebenarnya [XBB.1.5] adalah keturunan dari XBB dan XBB.1. Jadi, cucu dari XBB, yang pada dasarnya berasal dari dua versi BA.2," jelasnya seperti dikutip dari Euronews, Jumat (6/1/2023).
Subvarian XBB.1.5 diberi nama Kraken, yaitu dari legenda monster laut raksasa bertentakel yang ditakuti oleh pelaut. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada November-Desember 2022 di New York.
Kraken kini dianggap sebagai biang kerok lonjakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat, yaitu menyebbakan 41% dari infeksi. Setelah menyebar di AS, XBB.1.5 juga dilaporkan di Eropa, Australia, dan Asia Tenggara.
Cruickshank mengatakan bahwa kini masih terlalu dini untuk menilai seberapa bahaya Kraken dibandingkan dengan varian Covid sebelumnya. Namun, dia menegaskan belum ada data yang menunjukkan varian ini lebih mematikan.
Yang jelas, lanjutnya, penyebaran XBB.1.5 membuat tingkat hospitalisasi di AS naik tajam. Penyebab kenaikan kasus rawat inap Covid-19 ini belum tentu karena Covid varian baru ini "lebih jahat."
Cruickshank menegaskan, selama mayoritas populasi telah divaksinasi, infeksi Covid varian baru seharusnya menyebabkan gejala yang lebih ringan.
Kombinasi dua mutasi
Selain epidemiolog dan ahli kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengungkapkan kecemasannya atas penyebaran Kraken.
Maria Van Kerkhove dari WHO, dalam konferensi pers, membenarkan perhatian WHO atas laju penyebaran subvarian Covid terbaru tersebut.
"Kami memperhatikan laju penyebarannya di beberapa negara di Eropa dan AS, terutama di bagian timur laut AS, tempat XBB.1.5 telah menyebar cepat mendominasi varian lainnya," kata Van Kerkhove.
"Perhatian kami adalah betapa sangat menularnya, dan makin luas sirkulasi virus, makin banyak peluang untuk terus berubah," kata Van Kerkhove.
Epidemiolog Eric Feigl-Ding, menyatakan subvarian XBB1.5 "lebih kebal antibodi dan lebih baik dalam menginfeksi dibanding BQ dan XBB."
Cruickshank menjelaskan bahwa semua virus bermutasi dengan cepat di dalam tubuh manusia. "Dengan berjalannya waktu, mutasi yang menguntungkan bagi virus akan menjadi dominan. [Mutasi] yang dimiliki oleh XBB.1.5 atau Kraken ini adalah kemampuan untuk menghindari antibodi."
Kemampuan menghindari antibodi ini membuat kekebalan yang diperoleh dari vaksin atau dari infeksi sebelumnya tidak efektif membendung penularan.
Satu hal yang berbahaya dari Kraken adalah kemampuannya menghindari antibodi disertai dengan kemampuan lebih baik untuk menempel ke sel manusia. "Biasanya padahal upaya menghindari antibodi membuat virus lebih sulit menembus sel."
Kombinasi dari kemampuan menghindari imun dan menempel ke sel manusia, jelas Cruickshank, yang membuat Kraken begitu cepat menyebar.
(dem)