Pendiri JD.com Marah Direktur Ga Becus Cuma Jago Power Point

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Rabu, 04/01/2023 11:20 WIB
Foto: REUTERS/Bobby Yip/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Richard Liu Qiangdong, miliarder pendiri JD.com, memberi 'kuliah' kepada para eksekutif di raksasa e-commerce tersebut. Ia mengancam akan memecat karyawan yang berkinerja buruk karena pertumbuhan bisnis melambat.

Dalam dua pertemuan konferensi video sepanjang November dan Desember, Liu mengkritik para eksekutif perusahaan. Ia bahkan tak sungkan menyebut nama tertentu dan menggambarkan beberapa orang sebagai pembohong.

Liu berbicara dari Hong Kong setelah menyelesaikan kasus perdata yang melibatkan tuduhan pemerkosaan terhadapnya di AS pada awal Oktober.


Seorang karyawan JD yang menghadiri pertemuan bulan Desember dan menolak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut, mengatakan bahwa Liu berbicara tentang perombakan manajemen senior.

"Liu mengatakan hanya setengah wakil presiden di unit bisnis ritel yang mengatakan yang sebenarnya," kata karyawan itu, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (4/1/2023).

"Unit itu memiliki sekitar 40 wakil presiden, jadi Anda bisa membayangkan tekanan pada mereka." imbuhnya.

Menurut orang kedua yang mengetahui masalah ini, Liu mengkritik JD Digits - sebelumnya dikenal sebagai JD Technology - karena kinerjanya yang lamban, sehingga menekan kepala eksekutif Li Yayun.

Li adalah chief compliance officer untuk JD.com sebelum dia mengambil alih sebagai kepala JD Digits pada tahun 2021, tak lama setelah membatalkan aplikasi IPO di tengah regulasi kredit online yang lebih ketat.

Sementara Liu telah berhenti dari banyak posisi di kerajaan bisnis yang ia dirikan, pria berusia 49 tahun itu tetap memegang kendali atas JD.com melalui hak suara serta komite strategis yang ia pimpin.

Komite Eksekutif Strategi JD.com terdiri dari 18 eksekutif puncak tetapi Liu tetap menjadi pembuat keputusan penting, kata salah satu sumber.

Beberapa konten dari rapat internal Liu sebelumnya telah dilaporkan oleh media lokal. Menurut outlet media lokal Huxiu, Liu menghabiskan satu setengah jam mengkritik mereka karena menggunakan slide PowerPoint yang mewah untuk menutupi ketidakbecusan dalam bisnis.

JD.com tidak segera menanggapi permintaan komentar atas masalah tersebut.

Ekspresi kemarahan Liu yang tiba-tiba, setelah mengundurkan diri pada April tahun lalu menandakan tekadnya untuk mengatasi tantangan bagi perusahaan karena industri e-commerce negara itu berjuang di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dan Gangguan rantai pasokan terkait Covid-19.

JD.com yang berbasis di Beijing membukukan pertumbuhan pendapatan 11 persen pada kuartal September, lebih tinggi dari pertumbuhan saingan mereka, Alibaba Group Holding, sebesar 3 persen tetapi lebih rendah dari platform anggaran Pinduoduo sebesar 65 persen.

Perusahaan e-commerce dan logistik tersebut juga dikabarkan akan menarik diri dari Indonesia dan Thailand. Di Indonesia, JD.id telah dua kali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal sepanjang 2022.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center