PPKM Dicabut, Aplikasi PeduliLindungi Boleh Dihapus?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
03 January 2023 07:40
Sejumlah penumpang kereta KRL melakukan scan PeduliLindungi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (12/7/2022). Pemerintah telah menerbitkan aturan perjalanan terbaru merespons kenaikan kasus COVID-19. Aturan-aturan perjalanan terbaru bakal mulai berlaku mulai 17 Juli 2022 mendatang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah penumpang kereta KRL melakukan scan PeduliLindungi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (12/7/2022). Pemerintah telah menerbitkan aturan perjalanan terbaru merespons kenaikan kasus COVID-19. Aturan-aturan perjalanan terbaru bakal mulai berlaku mulai 17 Juli 2022 mendatang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akhirnya menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai Jumat (30/12/2022). Lalu bagaimana dengan aplikasi PeduliLindungi, bolehkah kita hapus?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan aplikasi itu akan terus digunakan. Menkes mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan payung strategi untuk integrasi satu data pemerintah.

"Di mana data ini akan masuk menjadi satu data, data kesehatan, data keuangan, data sosial, data sumber daya alam. Kami adalah subsektornya, kami bikin sistem Satu Sehat," katanya beberapa waktu yang lalu.

Sehingga semua fasilitas seperti puskesmas, klinik, apotek, hingga laboratorium harus mengintegrasikan datanya di program Satu Sehat. Termasuk Peduli Lindungi yang akan digunakan sistemnya pada program itu.

"Nanti PeduliLindungi akan kita transformasikan ke platform Satu Sehat, di mana teman-teman yang sudah punya bisa download dan pakai. Cuma fungsinya tidak hanya untuk vaksin dan scanning saja, tapi bisa tahu imunisasi anak kita apa saja, misalnya cek darah di laboratorium contohnya Prodia bisa masuk datanya ke situ," kata Budi Gunadi.

Bahkan ketika general check up datanya bisa masuk dalam program itu, termasuk data rekam seperti CT Scan, MRI, resep obat hingga kegiatan masyarakat.

"Kalau kita pakai Apple Watch atau Samsung Watch masuk sehingga terintegrasi dan menjadi milik individu," katanya.

Nantinya sistem Satu Sehat ini bisa dimiliki masyarakat dan bisa ditunjukkan ke dokter. Tujuannya supaya jelas rekap kesehatan per individu beberapa tahun terakhir.

"Check up ada (sakit) ususnya karena suka sakit perut, suka beli obat sakit perut, jadi dokternya akan jauh lebih cepat tahu. Ini juga nanti bisa digunakan pemda oleh dinas kesehatan untuk memahami population health juga, sehingga intervensi lebih pas," tuturnya.

Nantinya sistem satu sehat ditargetkan rampung dan sudah terintegrasi pada akhir 2023, sehingga pada 2024 bisa dimanfaatkan.


(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PPKM Dicabut, Jokowi Bilang Penduduk RI Kebal Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular