
Badai PHK Masih Terjadi, Talent Digital Nyari Kerja ke Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah satu dekade lebih melakukan ekspansi besar-besaran, industri teknologi mengalami hambatan besar pada tahun 2022.
PHK melanda beberapa perusahaan teknologi ternama, sebagian menyetop rekrutmen karyawan baru. Pada bulan November, raksasa teknologi Meta, Amazon, Twitter, Salesforce, dan HP mengumumkan pengurangan tenaga kerja yang signifikan.
Lebih dari 50.000 pekerja di bidang teknologi diberhentikan dari pekerjaannya pada November, menurut data yang dikumpulkan oleh situs web Layoffs.fyi. Total untuk tahun ini telah melampaui 150.000.
"Mengingat PHK di sektor teknologi dan perusahaan teknologi besar menyetop rekrutmen, orang-orang mencari perusahaan teknologi yang lebih kecil untuk bekerja," kata Christopher Fong, pendiri Xoogler.co, sebuah jaringan untuk mantan karyawan Google, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (30/12/2022).
Karena perusahaan teknologi besar sekalipun tak bisa menawarkan stabilitas, para pekerja mencari startup dan perusahaan menengah yang menawarkan fleksibilitas lebih besar.
Dari sisi perekrut mengatakan bahwa pasar tenaga kerja di sektor teknologi tetap kompetitif, meskipun tentu saja saat ini lowongan yang tersedia lebih sedikit dibanding beberapa tahun terakhir.
Lauren Illovsky, mitra perekrut untuk Alphabet's Perusahaan ventura CapitalG mengatakan, perekrutan menjadi sedikit lebih mudah untuk perusahaan portofolio grup. Ia menyoroti vendor cloud data analytics Databricks sebagai perusahaan yang masih memiliki puluhan lowongan pekerjaan.
"Mereka masih memiliki produk yang perlu dibuat dan dikirim, jadi mereka membutuhkan orang," kata Illovsky.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korban PHK Raksasa Teknologi Pindah ke Mana? Cek Datanya!