
Tiba-tiba Kebanjiran Modal, Apa Itu Startup Mikrobioma?

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketidakpastian nilai mata uang kripto, bisnis metaverse yang belum punya arah jelas, serta pertumbuhan industri media sosial yang tak sekencang dulu, investor teknologi mulai mencari sektor lain untuk mengucurkan duit mereka. Salah satu yang lagi marak dilirik para investor adalah startup mikrobioma alias suplemen makanan.
Beberapa Venture Capital (VC) yang selama ini telah meraup keuntungan dari hasil investasi software maupun hardware, dilaporkan telah memberikan suntikan dana puluhan juta dolar AS ke startup yang membuat pil probiotik. Kapsul tersebut diisi ekstrak tumbuhan dan suplemen nutrisi lainnya untuk menjawab kebutuhan pasar.
Suplemen makanan sebelumnya lebih terkenal di industri hiburan ketimbang industri teknologi. Apalagi, pengawasan terhadap keampuhan suplemen makanan bagi kesehatan masih banyak dipertanyakan secara sains.
Sekarang, para investor teknologi berani mempertaruhkan duit mereka ke industri suplemen makanan. Menurut mereka, kemajuan dalam pengurutan DNA dan teknik terkait akan mengantarkan era suplemen baru yang lebih kredibel. Fokus utamanya ditujukan pada kesehatan usus.
Managing partner Sequoia Capital, Roelof Botha, termasuk di antara investor yang terjun ke industri ini. Menurut dia, dengan perkembangan mikrobioma, manusia dapat kembali 'bersatu' dengan alam. "Saat ini, secara tidak sengaja kita semua memiliki tembok yang memisahkan antara manusia dan alam sekitar," katanya, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (27/12/2022).
"Kita menggunakan antibiotik secara berlebihan. Kita menggunakan sabun secara berlebihan. Dan sekarang kita akan kembali ke keseimbangan," imbuhnya.
Dia mengatakan tertarik pada kesehatan usus setelah Sequoia berinvestasi di perusahaan pengujian genetika seperti 23andMe. Ketertarikan itu membuat Sequoia berinvestasi di Pendulum, sebuah startup San Francisco yang menjual suplemen probiotik.
Sequoia berinvestasi di banyak perusahaan. Pada tahun 2021, VC itu menginvestasikan US$ 488 juta di startup probiotik dan suplemen lainnya di seluruh dunia, lima kali lipat dari yang mereka investasikan lima tahun sebelumnya, menurut PitchBook, sebuah firma riset yang melacak investasi startup.
Secara keseluruhan, suntikan dana yang diberikan tahun lalu masuk ke 99 kesepakatan pendanaan terpisah. Termasuk investasi dari raksasa farmasi dan makanan, tetapi juga dari elit Silicon Valley yang tidak berasal dari dunia bioteknologi.
Khosla Ventures, dipimpin oleh salah satu pendiri Sun Microsystems, juga merupakan investor di Pendulum. Y Combinator, inkubator teknologi ternama, memiliki saham di Persephone Biosciences, sebuah startup yang meneliti pengobatan kanker potensial yang melibatkan mikroba usus.
Sementara Social Capital, perusahaan modal ventura besar lainnya, berinvestasi di sebuah startup bernama ZBiotics yang menjual minuman probiotik sebagai obat penghilang efek hangover. Ini adalah pengembangan yang disambut baik untuk beberapa pendiri startup.
"Lima tahun lalu, investor industri mikrobioma adalah investor kesehatan yang berlatar belakang kesehatan, atau investor makanan yang berlatar belakang makanan," kata Sofia Elizondo, co-founder Brightseed, startup San Francisco yang mengembangkan produk kesehatan usus. Ke depan, tampaknya perkembangan teknologi mikrobioma ini bakal jadi potensi investasi baru yang menguntungkan bagi para investor teknologi.
(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Cleaning Service, Jadi Pendiri Startup Berharta Rp 29 T