9 Gejala Covid yang Muncul di Orang yang Sudah Vaksin Booster

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 26/12/2022 07:15 WIB
Foto: Pengunjung lansia mengantri mendafrar vaksin booster kedua di Puskesmas Kebayoran Lama, Jumat, 25/11. Sebagai upaya mitigasi peningkatan kasus dan munculnya subvarian baru, pemerintah mulai menggenjot cakupan vaksinasi COVID-19 baik dosis lengkap maupun booster. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mereka yang telah mendapatkan vaksin masih tetap berisiko terinfeksi virus Covid-19. Sejumlah penelitian juga mengungkapkan ada 9 gejala yang diperlihatkan oleh orang yang telah divaksin.

Dari 9 gejala, 8 gejala ditemukan oleh peneliti di Norwegia dengan mewawancarai 111 dari 117 tamu pesta pada 16 November 2021. Dari kelompok itu 89% telah menerima vaksin mRNA penuh atau dua dosis vaksin dan tidak ada yang mendapatkan booster.

Dari studi tersebut, tiga gejala yang ditemukan paling umum adalah batuk, pilek, dan kelelahan. Sementara yang jarang yaitu bersin dan demam.


Satu gejala lain yang ditemukan oleh pakar kesehatan adalah mual. Ini terjadi pada mereka yang telah divaksin dan tertular varian omicron.

Ini 9 gejala yang ditemukan pada mereka yang telah divaksinasi penuh, dikutip dari The Independent, Senin (26/12/2022):

1. Batuk terus-menerus
2. Pilek
3. Kelelahan
4. Sakit tenggorokan
5. Sakit kepala
6. Nyeri otot
7. Demam
8. Bersin
9 Mual

Sementara itu, profesor Tim Spector dari Zoe Covid menjelaskan 50% dari flu baru yang ada saat ini merupakan bagian dari Covid-19.

Gejala Covid di pasien sudah booster

Zoe juga melaporkan sejumlah gejala yang terlihat pada mereka yang telah mendapatkan vaksin booster. Berikut gejalanya:

1. Hidung berair (74 %)
2. Sakit kepala (68 %)
3. Sakit tenggorokan (65 %)
4. Kelelahan (64 %)
5. Bersin (60 %)
6. Batuk terus-menerus (42 %)
7. Suara serak (38 %)

Perlu diingat jika masih ada risiko tertular virus meski sudah divaksinasi bahkan mendapatkan booster. Vaksin akan melindungi orang terinfeksi virus dengan gejala lebih serius. The Independent mencatat, sifat gejala yang ringan membuat orang kesulitan membedakan antara virus dengan flu biasa.


(npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat