Dicaplok Elon Musk, Kondisi Twitter Disebut Mencemaskan

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan kepala kepercayaan dan keamanan Twitter Yoel Roth mengatakan perusahaan media sosial itu tidak lebih aman di bawah pemilik baru Elon Musk.
Ia memperingatkan dalam wawancara pertamanya sejak mengundurkan diri bulan ini, bahwa perusahaan tidak lagi memiliki cukup staf di bagian keselamatan.
Ia pernah mencuitkan tepat setelah pengambilalihan Musk soal keamanan Twitter yang lebih meningkat di bawah kepemilikan miliarder itu. Namun kini ditanya apakah dia masih merasa seperti itu, Roth menjawab dengan tegas "Tidak."
Roth adalah seorang veteran Twitter yang membantu mengarahkan platform media sosial melalui beberapa keputusan penting, termasuk langkah untuk menangguhkan secara permanen pengguna paling terkenal, mantan Presiden AS Donald Trump, tahun lalu.
Kepergiannya semakin mengguncang pengiklan, banyak di antaranya mundur dari Twitter setelah Musk memberhentikan setengah dari staf, termasuk mereka yang terlibat dengan moderasi konten.
Sebelum Musk mengambil alih kepemimpinan di Twitter, sekitar 2.200 orang di seluruh dunia fokus pada pekerjaan moderasi konten, kata Roth. Dia mengaku tidak mengetahui nomornya setelah akuisisi karena direktori perusahaan sudah dimatikan.
Twitter di bawah Musk mulai menyimpang dari kepatuhan kebijakan tertulis dan membuat keputusan konten yang dibuat secara sepihak oleh Musk. INi menjadi salah satu alasan Roth untuk mengundurkan diri.
"Salah satu batasan saya adalah jika Twitter mulai diatur oleh dekrit diktator daripada kebijakan. Saya tidak perlu lagi dalam peran saya, melakukan apa yang saya lakukan," katanya, dikutip dari The Star, Rabu (30/11/2022).
Ia juga mengungkap soal perubahan langganan premium Twitter Blue, yang akan memungkinkan pengguna membayar tanda centang terverifikasi di akun mereka, diluncurkan meskipun ada peringatan dan saran dari tim kepercayaan dan keamanan.
Peluncuran tersebut dengan cepat dilanda spammer yang menyamar sebagai perusahaan publik besar seperti Eli Lilly, Nestle dan Lockheed Martin.
[Gambas:Video CNBC]
Gaya Santai Parag Agrawal, CEO Twitter yang Dipecat Elon Musk
(roy/roy)