CEO DANA Optimis Industri Fintech Mampu Hadapi Ketidakpastian
Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian, keberlangsungan industri teknologi disebut masih menyimpan potensi yang sangat besar. Adapun optimisme itu datang dari pembayaran digital sebagai pintu masuk ekosistem ekonomi baru.
CEO & Co-Founder DANA Indonesia Vince Iswara mengatakan pembayaran digital kini tidak hanya menjadi solusi kebutuhan sehari-hari, bahkan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah musim dingin investasi.
"Pembayaran digital menawarkan solusi jangka panjang yang berkelanjutan, apalagi adopsi pembayaran digital masih belum merata. Ada 95 juta penduduk dewasa Indonesia yang tidak memiliki rekening bank dan 47 juta lainnya sudah memiliki rekening bank, tetapi belum menikmati akses layanan keuangan lainnya," jelas dia dikutip dari siaran pers, Kamis (17/11/2022).
Dia menyebutkan perumusan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 dari Bank Indonesia menjadi bukti keseriusan regulator dan pemerintah dalam menyambut pembayaran digital sebagai pintu masuk ekosistem ekonomi baru. Selain itu, prospek cerah dari masa depan pembayaran digital tecermin dalam peningkatan nilai transaksi uang elektronik per Agustus 2022, yang tumbuh 43,24% yoy.
"Tak heran, jika ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, yaitu 40% dari total ekonomi yang ada di Asia Tenggara," ungkap Vince.
Vince juga menilai bahwa industri teknologi finansial cukup tangguh dalam menghadapi berbagai situasi ekonomi. Dia mencontohkan pada masa pandemi, pembayaran digital mempermudah masyarakat dan UMKM hingga mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional.
"UMKM menjadi industri yang bangkit lebih cepat karena kebutuhan digitalisasi bisnis semakin mendesak. Hasilnya 15,7 juta merchant, termasuk UMKM, telah memiliki kode QR sebagai satu metode pembayaran," paparnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan industri teknologi keuangan harus beradaptasi dan memastikan layanannya berjalan beriringan dengan kondisi masyarakat saat ini. Langkah pertama adalah meningkatkan unit ekonomi dan mengeksekusi dengan baik.
"Perusahaan harus memahami unit ekonomi pada tahap awal bisnis untuk memprediksi kondisi keuangan saat ini dan potensi pertumbuhan di masa depan. Dengan berfokus pada peningkatan unit ekonomi dan path to profitability, perusahaan dapat memahami dengan lebih baik kesuksesan dan keberlangsungan bisnis secara jangka panjang," jelas Vince.
Selanjutnya, mengedepankan edukasi dibandingkan dengan promosi. Menurut dia, masa pandemi membuktikan bahwa masyarakat lebih membutuhkan fitur dan produk yang sesuai dengan kebutuhan.
"Rendahnya biaya akuisisi dan retensi pengguna tetap membuka peluang yang baik untuk adopsi transaksi digital yang lebih besar, bahkan bisa menjadi indikator sukses bisnis yang berkelanjutan," tukas Vince.
Ketiga, industri teknologi keuangan perlu melakukan diversifikasi fitur dan produk untuk menghadapi berbagai situasi ekonomi. Dia mencontohkan DANA menciptakan fitur yang mendukung masyarakat memenuhi kebutuhan hariannya, bahkan menyiapkan masyarakat dalam berbagai situasi ekonomi melalui investasi dan asuransi.
Keempat, tambah dia, mengusung platform ekosistem terbuka dengan menghadirkan model bisnis serta kemudahan berintegrasi dengan banyak mitra.
"Bisnis dapat tumbuh lebih mandiri tanpa perlu perlu bergantung pada satu ekosistem saja. Misalnya saja, DANA, yang memiliki ekosistem terbuka dan dipercaya oleh mitra di berbagai skala," kata dia.
Terakhir, dukungan investor lokal dapat menjadi faktor pendukung yang perlu dipertimbangkan industri teknologi finansial. Kemunculan tidak hanya mampu berpengaruh terhadap ketahanan pasar modal, tetapi ikut memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.
Seluruh langkah tersebut, tentunya juga diikuti dengan pengembangan kapabilitas dari sisi teknologi maupun kompetensi sumber daya manusia, agar dapat terus berinovasi dalam menciptakan layanan keuangan digital yang optimal.
"Kuncinya adalah optimisme kolektif. Dengan berbagai tantangan yang ada di hadapan kita, saya yakin bahwa kita akan tetap mampu mendorong upaya transformasi digital, agar perekonomian tumbuh yang dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi di tahun 2023," pungkasnya.
(dpu/dpu)