Dolar Perkasa Lawan Rupiah, Harga HP Murah Kian Mahal

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
10 November 2022 12:50
Banyaknya ruko yang buka dilantai Dasar Blok B9 menjadi tandanya ramai jual beli para pedagang, ketika menelusuri lebih dalam lagi hanya beberapa pembeli saja yang keluar masuk mall Thamrin City, Jakarta Pusat. Diakuinya, sebagai pedagang grosir pakain dewasa, Andri tidak bisa meraup keuntungan yang besar seperti tahun-tahun sebelumnya. “Keuntungan yang kami peroleh paling cuma 5%. Beda dengan keuntungannya dengan tahun sebelumnya deh,” katanya.

Kelesuan penjual pakain jadi ini juga di alami Iwan (40 tahun). Pemilik Toko Nadira, Blok C3 Lantai 3 Thamrin City ini menyatakan omset tokonya mengalami penurunan yang tajam pada tahun ini.
Foto: Thamrin City (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga ponsel murah kemungkinan akan mengalami kenaikan pada kuartal III-2022 mendatang. Ini sejalan dengan penguatan dolar terhadap rupiah.

Salah satunya penguatan terjadi pada perdagangan Kamis (10/11/2022), harga dolar menguat terhadap rupiah. Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,08% ke Rp 15.670/US$. Rupiah kemudian melemah hingga 0,3% ke Rp 15.705/US$ pada pukul 9:13 WIB di pasar spot.

"Pada Kuartal III-2022, kenaikan dapat dilihat pada seluruh rentang harga smartphone, jika lebih spesifik, kenaikan [harga] paling signifikan terjadi pada produk dalam rentang harga US$ 400 ke bawah," jelas Vanessa Aurelie dari IDC, kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/10/2022).

Dalam definisi IDC, rentang harga US$400 adalah smartphone dalam tiga kategori. Yakni ultra low end (< US$ 100), low-end (US$ 100 - US$ 200), dan
midrange (US$ 200 - US$ 400).

Menurut Vanessa, hal tersebut secara tidak langsung berpengaruh pada permintaan di dalam negeri. Terjadi pada segmen ultra low-end dan low-end, serta peningkatan pada segmen yang lebih premium.

Namun menurut Vanessa, permintaan tersebut bukan hanya dipengaruhi pergerakan harga. Tapi ada juga faktor dari strategi vendor serta berbagai produk yang dirilis.

"Hal ini secara tidak langsung berpengaruh ke pergerakan [permintaan] segmen di Indonesia, yaitu penurunan pada segmen ultra low end dan low end, dan peningkatan pada segmen yang lebih premium," kata Vanessa.

"Pergerakan ini tentu tidak hanya dipengaruhi oleh pergerakan harga, tetapi juga oleh strategi vendor dan berbagai produk yang mereka rilis pada setiap quarter".


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular